Destinasi Headline News

JCWTF Jadi Ajang Promosi Budaya Mataram

INTENS PLUS YOGYAKARTA. Jogja Culture Wellness Tourism Festival (JCWTF) akan digelar sepanjang November 2023. Puncak acara yang akan berlangsung di Prambanan, 26 Oktober 2023, direncanakan menghadirkan Anjasmara sebagai instruktur yoga. Perhelatan ini pun jadi ajang memperkenalkan dan promosi budaya Mataram.

GKR Bendara selaku Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjelaskan, Jogja masuk sebagai destinasi pariwisata prioritas Indonesia.

“Maka dari situ semangat kami untuk memperkenalkan apa Wellness-nya Jogja yang memang berbasis budaya Mataram. Jadi wellness memiliki keunikan,” ujarnya dalam bincang bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

GKR Bendara menegaskan, kebudayaan yang berkembang di Jogja merupakan budaya dasar Mataram. Lantaran usai Perjanjian Gyanti, Keraton Yogyakarta yang mendapatkan tata pola budaya lama, atau asli dari Mataram Islam.

“Mulai dari warna kain, tari, jemparingan. Ini selama ini sudah ada di desa wisata. Tetapi belum pernah dikolaborasikan dengan wellness. Kemudian ini kami bentuk mereka menjadi paket program wellness,” ucapnya.

GKR Bendara perkenalkan JCWTF berbasis budaya Mataram | Foto : Ist

Dalam sususan acara JCWTF pun, direncanakan akan tampil beksan atau tarian gaya Mataram. Beksan tersebut juga merupakan buah karya dari Raja Keraton Yogyakarta.

“Acara puncaknya tanggal 26, kami mengundang Anjasmara untuk hadir. Sebelum dia menampilkan yoga ala Anjasmara. Kami menampilkan ala Jawa. Ada tariannya,” sebutnya.

Untuk diketahui, Anjasmara yang merupakan seorang aktor kini telah resmi menyandang gelar instruktur yoga. Nantinya, dalam puncak JCWTF, Anjasmara akan mengadopsi filosofi beksan dari Keraton Yogyakarta menjadi gerakan yoga.

“Betul, tidak 100% tariannya, tapi adopsi Yoga melihat dari filosofi tarian,”ucapnya.

GKR Bendara berharap, rangakian acara tersebut dapat meningkatkan kunjungan wisata di DIY. Selain itu, menumbuhkan perekonomian sampai ke rumah-rumah masyarakat melalui keterlibatan desa-desa wisata di DIY.

“Jadi kami dari badan promosi. Ingin masyarakat kalau memikirkan November, tahunya ada Wellness di Jogja,” tandasnya.

Menparekraf Sandiaga menyambut baik JCWTF. Lantaran aktivitas pariwisata di Yogyakarta berlandaskan budaya luhur yang bermuara pada kebugaran.

“Ini penting, karena kalau ke Jogja kulineran terus. Makannya saking banyak maka perlu wellness. Sebelum pulang perlu wellness,” ujarnya.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *