INTENS PLUS – PASURUAN. Baru-baru ini, publik digegerkan dengan kasus ayah mertua bunuh menantu yang sedang hamil 7 bulan di Pasuruan, Jawa Timur.
Wanita berinisial FAH (23) ini harus meregang nyawa usai lehernya digorok oleh ayah mertuanya sendiri yakni Khoiri (52). Kamis(2/11/2023).
Kronologi bermula ketika suami korban yakni sedang mengikuti pelatihan di tempat dirinya bekerja.
Sepulang dari pelatihan, suami korban bernama Sueb melihat rumahnya dalam kondisi tertutup rapat.
Saat masuk ke rumah, Khoiri langsung melarikan diri sedangkan Sueb menemukan istrinya yang sedang hamil 7 bulan itu berlumuran darah di atas tempat tidur.
Sueb yang histeris lantas membuat tetangga berdatangan ke rumahnya dan melihat kondisi FAH sudah mengenaskan.
FAH sempat dilarikan ke Puskesmas Purwodadi namun nyawanya tidak tertolong akibat luka sayatan bekas senjata tajam, di bagian leher.
Demikian pula bayi yang dikandung FAH juga tidak selamat.
Khoiri yang merupakan mertua dari korban sempat kabur ke rumah tetangga sebelum akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian.
Ibu dari korban FAH tentu saja tak menyangka dengan aksi keji yang dilakukan oleh Khoiri.
Sebelum meninggal dunia, pada Selasa siang ibu korban yakni Afini sempat melakukan video call dengan AFH.
Ia tak menyangka jika pada malam harinya sang putri tercinta meninggal dunia usai dihabisi ayah mertua sendiri.
Ibu korban meminta pelaku yang merupakan pihak besannya sendiri dihukum seberat-beratnya.
Sebab, ia merasa tak hanya kehilangan anak melainkan calon cucu pertamanya.
“Intinya mau keadilan, intinya dia (pelaku), bukan cuma bunuh anak saya saja tapi bunuh cucunya lo. Kok tega, sama cucu, sama anak. Sama-sama cucu pertama lo,” ungkap Afini menahan tangis.
Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait motif di balik pembunuhan keji yang dilakukan oleh Khoiri terhadap menantunya tersebut.
“Motif masih kita dalami, karena kondisi pelaku saat ini kemungkinan sedang tertekan. Kemudian untuk barang bukti yang kita amankan yaitu satu buah pisau dapur, satu buah selimut di TKP,” tutur AKP Achmad Doni Meidianto, Kasat Reskrim Polres Pasuruan.
“Untuk kondisi korban, mengalami luka di sebelah kiri leher,” pungkasnya.(*)
Penulis : AWPP