INTENS PLUS – BANDUNG. Dinas Kesehatan telah memberikan konfirmasi perihal kasus cacar monyet atau monkeypox di Kota Bandung, baru-baru ini.
Ema Sumarna selaku Sekretaris Daerah Kota Bandung juga telah mengetahui adanya kasus cacar monyet tersebut.
Dalam keterangannya, Ema sudah meminta Dinkes untuk melakukan pengecekan langsung selaku leading sector.
Pada penuturannya Ema mengatakan jika meski tidak lewat udara seperti Covid-19, penularan cacar monyet tetap harus diwaspadai.
“Kita minta Dinkes sebagai leading sector harus fokus ke sana. Konon katanya, saya pernah lihat informasi saja bahwa potensinya itu dari bersentuhan. Tidak seperti Covid-19 dari udara saja, droplet sudah berbahaya,” tutur Ema Sumarna. Kamis(2/11/2023).
Dokter Ira Dewi Jani selaku Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung menyebutkan bahwa hasil lab dari Rumah Sakit Prof. Dr. Sulianti Saroso menunjukkan hasil pasien terkonfirmasi positif cacar monyet.
“Kronologisnya, tanggal 23 Oktober 2023, pasien ke puskesmas karena sudah ada lesi yang muncul di badannya, maka dicurigai ke arah monkeypox. Lalu tanggal 24 Oktober dirujuk ke RSHS. Kita dapat hasil labnya tanggal 27 Oktober. Diagnosa pastinya keluar dari hasil pemeriksaan lab RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso,” ungap Dokter Ira.
Ira juga menjelaskan bahwa pasien yang positif cacar air tersebut berusia 23 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.
Kekinian, Dinkes masih terus melakukan pemantauan terhadap anggota keluarga yang terlibat kontak erat dengan pasien cacar monyet tersebut selama 21 hari ke depan.
Pasien per 30 Oktober 2023 kemarin memang sudah dinyatakan membaik, namun pihak Dinkes masih akan terus memastikan kondisinya benar-benar sembuh dengan serangkaian pemeriksaan beserta tes.
Gejala monkeypox, seperti dijelaskan Ira sekilas sangat mirip dengan cacar air.
Di mana penderita akan mengalami demam, sakit punggung, pegal, dan muncul lesi pada sejumlah bagian tubuh.
Bedanya, monkeypox berisi nanah pada lesi sedangkan cacar air hanya berisi air.
Umumnya, cacar monyet tersebut jika imunitas seseorang tergolong tinggi dan tidak ada keluhan mengganggu dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu 2 minggu.
Ira menghimbau, bagi beberapa orang yang kontak erat dengan pasien cacar monyet sebaiknya menjaga jarak.
Penderita cacar monyet juga disarankan menggunakan pakaian lengan panjang.
“Sebab kalau kena lesinya itu, penularannya bisa lebih cepat. Kalau kulit keropengnya yang terbang lalu menempel di kulit orang, itu bisa menular juga tapi sebenarnya harus dalam jumlah banyak,” jelasnya.
Di akhir pernyataanya Ira menurutkan jika masyarakat diimbau tetap tenang namun juga waspada terkait kasus cacar monyet di kota Bandung.
Ia berpesan bahwa masyarakat disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi agar imunitas tubuh terjaga serta selalu menjaga kebersihan termasuk mencuci tangan.
“Tingkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Barang-barang tidak dipakai bersama, tidak tidur dan makan bersama,” pungkasnya.(*)
Penulis : AWPP