INTENS PLUS – JAKARTA. Masih dalam suasana Scorpio Season, mungkin sebagian dari kamu sedang berbunga. Sebab tengah dekat dengan gebetan dengan lambang kalajengking ini.
Sifatnya yang cenderung sabar, setia, misterius, manis, dan bucin membuat kamu gampang terpikat. Namun, di balik kelebihannya Scorpio tetaplah memiliki kekurangan.
Jadi, kamu perlu mewaspadai sikap-sikap red flag Scorpio sebagai berikut :
- Penuh Rahasia
Sebagian orang merasa terpesona dengan sikap misterius Scorpio. Sebab sikap tersebut mengundang rasa keingintahuan untuk mengenalnya lebih dalam.
Tapi hati-hati, para Scorpio cenderung menyimpan banyak rahasia dalam dirinya. Mereka selalu berusaha menyimpan semuanya sendiri. Nah, rahasia yang menumpuk lama-lama justru dapat menjadi bomerang. Bahkan, berpotensi menjadi penyebab kehancuran hubungan.
- Egois
Jangan pernah sekali pun mencoba untuk memaksakan pendapatmu pada Scorpio. Ketika mereka tak menyetujui pendapatmu, mereka pasti hanya akan segera beralih hati.
Scorpion cenderung untuk melakukan apa yang disukainya, dengan caranya sendiri. Jadi pandai-pandai ya untuk berkompromi dengan sifat egois dari zodiak berelemen air ini.
- Keras Kepala
Selain egois, Scorpio juga memiliki sikap yang keras kepala. Dalam beberapa hal, sikap ini sangatlah merepotkan. Terlihat jelas dari lambang zodiaknya, para pemilik zodiak ini cenderung kaku dan keras kepala. Apa yang sudah menjadi maunya akan sulit diubah. Mereka tak ingin memandang masalah dari perspektif orang lain.
- Pendendam
Umum juga diketahui, zodiak satu ini sulit berdamai dengan hal yang pernah menyakitinya. Seperti yang terlihat pada lambangnya, Scorpio adalah binatang yang berbisa. Bisa dari pemilik zodiak ini adalah pendendam. Tidak dapat dipungkiri, jika mereka adalah para pendendam yang hebat. Apalagi jika hatinya telah benar-benar terluka.
Disclaimer nih, selain zodiak, sebetulnya karakter seseorang banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi seorang Scorpio, belum tentu memiliki sifat-sifat negatif di atas. Lantaran mereka mampu mengontrol diri dan emosinya.(*)
Penulis: Fatimah Purwoko
