INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan Calendar of Event (COE) DIY Tahun 2024 pada Jumat (17/11) di Puncak Sosok, Pleret, Bantul.
Mengusung tajuk “Journey to Wonderful Jogja”, diharapkan peluncuran dapat lebih menyuburkan pariwisata di DIY melalui penyelenggaraan event unggulan.
Peluncuran dilaksanakan langsung oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X. Acara juga didampingi oleh Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, dan Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo.
Peluncuran mempersembahkan 11 unggulan dengan total 126 event di DIY sepanjang 2024. COE DIY 2024 yang memuat 126 event ini terdiri dari 45 event seni budaya, 31 event festival, 12 event sport tourism, 2 event karnaval, 11 event MICE, 13 event kompetisi, dan 12 event musik.
Beberapa highlight event dalam COE DIY 2024 yang akan digelar diantaranya yaitu Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Jogja Flower Festival, Gerebeg Sawal, Jogja Violin Fest, Artjog, Jogja internasional Kite Festival, Jogja Fashion Carnival, Festival Kebudayaan Yogyakarta, Kustomfest, Ngayogjazz, dan Hadeging Nagari Ngayogyakarta.
“Pariwisata memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perputaran roda perekonomian, tidak terkecuali di DIY. Core business DIY pun beralih dari industri primer ke tersier atau jasa,” tutur Sri Paduka dalam membacakan sambutan Gubernur DIY.
Menilik visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 DIY, pemprov menargetkan diri sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah Tujuan Wisata terkemuka di Asia Tenggara pada tahun 2025. Maka pengembangan kepariwisataan DIY pun dijabarkan dalam misi perlunya mewujudkan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif.
“Mengingat pariwisata menjadi salah satu sektor andalan DIY,” ujar Sri Paduka.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo juga mengungkapkan, penyusunan COE DIY 2024 ini telah melalui sinergi dengan seluruh penggiat event yang ada di DIY. Mulai dari event yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun komunitas.
“Bahkan kalau bisa dibilang, komunitas jauh lebih banyak daripada yang diselenggarakan oleh pemerintah,” kata Singgih.
Singgih juga berharap gelaran COE DIY 2024 ‘Journey to Wonderful Jogja’ dapat memberikan pengalaman mendalam bagi wisatawan yang menyaksikan. Sehingga terkesan untuk menghadiri event wisata yang teragendakan dalam COE DIY 2024.
“Pengalaman ini penting karena kita menuju ke quality tourism. Sehingga pengalaman bagi wisatawan sangat memberikan kesan dan tentunya memberikan dampak ekonomi yang lebih baik lagi,” ucap Singgih.
Singgih pun menyampaikan, terlepas dari 126 event yang terdaftar dalam COE DIY 2024, dia yakin bahwa masih banyak event-event lain yang nantinya bermunculan. “Sehingga nanti akan kami susulkan di calender of event secara monthly atau bulanan,” terang Singgih.
Diutarakan Singgih, COE DIY 2024 pun disusun lengkap dengan pelaksanaan tanggal dan bulan setiap kegiatannya. Oleh karenanya, selain untuk menginformasikan terkait penyelenggaraan event, COE DIY 2023 diharap dapat menginisiasi rencana perjalanan wisatawan ke Jogja.
“Semoga event-event ini nanti betul-betul akan memberikan inspirasi bagi calon wisatawan dan akan menentukan rencana, bulan apa tanggal berapa untuk bisa mengunjungi Yogyakarta. Jadi dipaske gitu ya,” tutur Singgih.
Ditemui usai kegiatan, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya pun sangat mengapresiasi adanya COE DIY 2024 ini. “Jogja ini punya Calendar Of Event dengan jumlah 126 event yang akan digelar. Saya sangat mengapresiasi. Menurut saya patut dicontoh oleh daerah lain adalah bagaimana komunitas itu betul-betul menjadi mitra dari pemerintah setempat,” ujar Nia.
Nia pun turut menyambut baik berbagai jenis event yang akan digelar COE DIY 2024. Event-event tersebut diharap akan menjadi daya gerak wisatawan nusantara sehingga dapat meenyuburkan ekonomi lokal.
“Dari jenis eventnya itu, named it lah. Sebutin mau event apa, semuanya ada di provinsi ini. Jadi itu buat saya kesannya sangat mendalam, keren. Jadi ini mudah-mudahan menjadi suatu awal yang baik untuk mengadakan pergerakan wisatawan nusantara. Tentunya ini akan menggerakkan ekonomi lokal,” jelas Nia.(*)
Penulis: Fatimah Purwoko