INTENS PLUS – BOGOR. Bertempat di IPM International Convention Center, Botani Square Buliding, Bogor, baru-baru ini Badan Pangan Nasional memberikan satu unit mobil laboratorium untuk Pemdaprov Jabar.
Bey Machmudin sebagai Penjabat Gubernur menerima unit kendaraan tersebut secara simbolis dan mengapresiasi bantuan ini.
Menurutnya, program mobil lab keliling dari Bapanas menjadi bukti bahwa hal keamanan pangan masyarakat Indonesia bersifat krusial.
Tak cuma ketersediaan pangan, namun kemanannya juga harus dipastikan serta mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
“Dengan adanya mobil ini kita tidak ada lagi alasan bahwa pangan yang dikonsumsi oleh kita semua harus aman. Harus 100 persen aman dari bahan-bahan yang tidak diperbolehkan,” ungkap Bey Machmudin. Selasa(21/11/2023).
Agar bisa mewujudkan pangan segar, yang dijamin keamananannya. Bapanas memberikan sembilan provinsi Indonesia termasuk Jawa Barat mobil laboratorium keliling ini.
Tak cuma Jabar, sejumlah provinsi di Indonesia masing-masing mendapatkan. Ada yang mendapatkan satu hingga dua unit mobil laboratorium yakni ada Banten, DKI Jakarta, Lampung, Yogyakarta, Jawa tengah, Jawa Timur hingga Sulawesi Selatan.
Arief Prasetyo Adi selaku Kepala Bapanas menambahkan jika nantinya mobil laboratorium keliling akan diperluas lagi hingga ke-38 provinsi lain.
Ia juga menyebutkan di dalam kendaraan tersebut dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti alat rapid test, mulai dari reagen, refrigerator, dispenser, dan yang lainnya. Dengan fasilitas tersebut, user dapat mendeteksi kandungan berbahaya pada bahan-bahan makanan yang dijual di pasar-pasar, seperti boraks, pestisida, dan formalin.
“Ini kita harapkan dengan punya rapid test seperti ini, hanya perlu waktu 15 menit kita sudah bisa tahu pangan-pangan mana yang memang tidak boleh (dipasarkan). Jadi sudah ada ambang residunya (standar aman),” ungkap Arief.
Dirinya juga meminta kepada kepala daerah untuk secara rutin melakukan monitoring mobil laboratorium keliling tersebut.
Caranya yakni dengan membuat jadwal pemeriksaan bahan ke pasar di daerah masing-masing secara mobile dan menyeluruh.
“Saya instruksikan agar mobil ini keliling pasar, jadi satu hari kalau perlu beberapa pasar (dikunjungi). Mobilitas ini nanti silakan dikontrol sama gubernur atau bupati wali kota di daerah masing-masing,” imbuhnya.
Di saat yang bersamaan ternyata Provinsi Jabar juga menerima sertifikat penghargaan atas penilaian sistem manajemen pengawasan keamanan pangan segar pada OKKPD tingkat provinsi.
Hasilnya membanggakan, sebab Jabar bersama lima provinsi lain mendapatkan peridkat Sangat Baik.
Penulis : AWPP