Politik Sorotan Yogyakarta

Ciptakan Pemilu Damai Berintegritas, Pemda DIY Adakan Kirab Budaya

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Demi menyuarakan Pemilihan Umum (Pemilu) damai, Pemerintah Daerah (Pemda) Yogyakarta menyelenggarakan kirab budaya guna mengajak masyarakat untuk mengawal momen menuju pesta demkorasi tahun depan.

Pastinya Pemilu yang damai akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi setiap warga negara untuk menyalurkan hak pilihnya tanpa rasa takut atau tekanan. Keberhasilan pemilu tidak hanya diukur dari hasil akhir tetapi juga dari proses demokrasi yang damai.

Kirab Budaya ini berlangsung setelah agenda Deklarasi Pemilu Damai 2024 ditandatangani oleh sejumlah pihak di Deklarasi Pemilu Damai 2024.

“Dalam rangka memastikan kelancaran dan keamanan dalam pelaksanaan pemilu, kita semua harus berkomitmen untuk menjaga suasana kondusif dan aman. Hari ini kita berkumpul untuk mendeklarasikan tekad bersama untuk melaksanakan Pemilu dengan semangat yang tinggi. Namun tetap menjunjung tinggi norma-norma kemanan dan keberadaban,” ungkap Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono. Rabu(22/11/2023).

Ia berharap dalam pelaksanaanya tahun depan, masyarakat bersama sejumlah pihak menjaga integritas dan berkomitmen menghindari isu yang berpotensi memecah belah bangsa.

“Semoga rangkaian kegiatan deklarasi dan kirab Pemilu damai ini menjadi langkah awal yang kuat menuju pemilu yang damai dan berintegritas. Mari kita jadikan proses demokrasi sebagai ladang kebersamaan dan persatuan bukan alat untuk memecah-belah. Dengan semangat kebersamaan mari kita wujudkan pemilu yang membawa negeri ini pada kemajuan dan kesejahteraan bersama,” imbuhnya.

Irjen Pol Suwondo Nainggolan selaku Kapolda DIY juga menyebutkan bahwa wilayah Yogyakarta berdasarkan data dari Bawaslu tergollong wilayah rawan sedang.

“Pemilu adalah sebuah kegiatan besar, tapi tidak mengurangi arti kegiatan-kegiatan lainnya di Yogyakarta sudah terbiasa dengan acara-acara besar. Jadi mari kita melaksanakan pemilu ini dengan damai, nyaman, aman. Ingatkan bahwa kita keamanan di Yogyakarta ini bukan hanya sekadar situasi, berbeda dengan di tempat lain, di Yogyakarta ini bukan sekedar situasi tetapi sebuah investasi karena tanpa keamanan dua sumber kehidupan kita akan mengalami gangguan. Pertama pariwisata, kedua industri sekolahan itu sangat bergantung dengan namanya keamanan,” jelasnya.

Sementara itu Mohammad Najib menyampaikan harapannya juga agar pengawalan pemilu 2024 bersama masyarakat bisa berjalan lancar tanpa kekerasan dan intimidasi nantinya.

“Kami ingin trauma masyarakat dalam situasi yang tidak aman, situasi yang penuh dengan kekerasan, penuh dengan intimidasi, penuh dengan tindak pelanggaran hukum yang lain itu bisa untuk kita minimalisir. Kami ingin Yogyakarta ini tetap damai,” pungkasnya.

Ketua KPU DIY, Ahmad Shidqi mengimbau kepada mahasiswa dan warga masyarakat yang tidak memiliki KTP DIY untuk mengajukan pindah memilih paling lambat tanggal 15 Januari 2002. Sehingga, mereka yang memiliki hak pilih, bisa melaksanakan pemilu di Yogyakarta.(*)

Penulis : AWPP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *