INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Museum Affandi di Kota Pelajar kekinian ramai diminati oleh generasi milenial.
Ternyata tidak sedikit di antara mereka yang tertarik untuk melihat lebih dalam karya dari sang maestro lukis Indonesia.
Gaya artistik Museum Affandi juga menghadirkan kesan tersendiri bagi siapa pun yang berkunjung.
Namun sebelum lebih jauh lagi menjelajah museumnya, berikut sekilas sejarah singkat profil dari Affandi Koesoema.
Sejarah singkat dan profil Affandi

Maestro-lukis-Indonesia-Affandi | Sumber : affandi.org
Lahir dengan nama lengkap Affandi Koesoma, sang pelukis lahir di Cirebon pada bulan Mei 1907.
Dihimpun dari laman resmi affandi.org, sang maestro menikah dengan Maryati ketika usianya menginjak 16 tahun.
Sebelum menekuni dunia seni lukis, Affandi ternyata sempat bekerja di salah satu bioskop Bandung sebagai penjaga tiket serta pelukis poster film.
Pada tahun 1950, ia akhirnya bergabung dengan Kelompok Lima Bandung bersama sejumlah seniman terkemuka seperti Willem Dooijewaard, Rudolf Bonnet, dan Hendra Gunawan.
Affandi menyelenggarakan pameran pertamanya di Gedoeng Poetera Jakarta pada tahun 1943 saat zaman penjajahan Jepang.
Ia juga mengikuti Bagian Kebudayaan Poetera (Poesat Bahan Rakjat – Pusat Tenaga Rakyat) di bawah bimbingan Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara dan Kyai Haji Mas Mansur. Di Poetera, Affandi menjabat sebagai Ketua Panitia Kerja dan S. Soedjojono sebagai Ketua Eksekutif.
Di tahun 1945 sebelum dan sesudah masa proklamasi, Affandi giat melukis poster yang mendorong bangsa Indonesia guna menyingkirkan Belanda.
Saat pindah ke Yogyakarta, ia sempat membuat pelatihan generasi muda gemar melukis dengan sosok Hendra Gunawan.

Pada tahun 1948, Affandi kembali merantau ke Jakarta dan membentuk Gabungan Pelukis Indonesia.
Prestasinya di dunia seni semakin naik daun dan kerap mendapatkan beasiswa serta sempat berpindah-pindah ke sejumlah negara seperti India, Amerika Serikat hingga Eropa.
Beberapa lukisan Affandi yang terkenal antara lain Potret Diri (1946), Kartika (1954), Pemandangan Sawah (1956), dan Anak-Anak (1972).
Affandi meninggal dunia pada 23 Mei tahun 1990 di Yogyakarta. Ia meninggalkan warisan seni yang berharga bagi Indonesia dan dunia internasional.
Affandi merupakan salah satu tokoh seniman Indonesia yang paling berpengaruh. Ia telah menginspirasi banyak seniman muda Indonesia, dan karya-karyanya telah menjadi bagian dari sejarah seni rupa Indonesia.
Museum Seni Lukis Affandi
Sebelum tutup usia, yakni di tahun 1962 Maestro Affandi membangun museum seni lukisnya yang hingga kini masih beroperasi.
Bentuk dari gedung sengaja dibuat mirip lembaran daun pisang, sehingga sang pelukis bisa mengenang masa kecilnya.
Di tahun 1974, Museum Seni Lukis Affandi ini resmi dibuka oleh Dirjen Kebudayaan Prof. Ida Bagus Mantra.
Untuk gedung kedua dengan bantuan pemerintah resmi dibuka pada 9 Juni 1988 oleh Mendikbud Prof. Fuad Hasan. Sedangkan gedung pameran ketiga dibangun oleh yayasan Affandi pada tahun 1997 dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tanggal 18 Mei 2000.

Tercatat, ada 300 buah lukisan hasil karyanya terpajang rapi hingga saat ini.
Bukan hanya hasil karya Affandi, ia juga memamerkan beberapa lukisan dari teman-teman seperjuangannya yakni seperti Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli, Muchtar Apin, Popo Iskandar dan lain-lain.
Ada pula sejumlah koleksi unik terpajang apik menyatu dengan interior tiap ruanganya, beberapa di antaranya yakni mobil sedan Mitsubishi Gallant tahun 1975, sepeda Reliegh tahun 1975, lukisan keluarga milik Maryati, Kartika, Rukmini, Juki Affandi dan sebagainya.

Di Museum Seni Lukis Affandi, kita juga bisa melihat beberapa penghargaan yang pernah diraih oleh sang maestro salah satunya gelar kehormatan Doctor Honoris Causa dari Universitas Singapura.
Ketika berkunjung ke sini, sejumlah fasilitas juga dapat Anda temui seperti kafe, musala, sanggar lukis, toilet, hingga ruang penyimpanan.
Museum Seni Lukis Affandi beralamat di Jalan Laksda Adi Sucipto No. 167, Papringan, Yogyakarta.
Setiap Senin-Sabtu, museum buka mulai jam 09.00 pagi sampai dengan 16.00 sore WIB.(*)
Penulis : AWPP