Jabodetabek Perbankan Sorotan

Berpotensi untuk Kemajuan UMKM, OJK Dorong Bank Syariah Syariah Kecil untuk Lakukan Konsolidasi

INTENS PLUS – JAKARTA. Dian Ediana Rae selaku Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini membahas perihal eksistensi perbankan syariah.

Ia menyoroti bahwa sebab didominasi oleh satu bank umum syariah, struktur pasar perbankan syariah dirasa kurang ideal.

Dian menyebutkan bahwa di Indonesia sendiri terdiri dari 20 unit usaha syariah dan juga 13 bank umum syariah.

Kendati demikian, aset dari unit usaha syariah sebagian besar nilainya masih berada di angka Rp 40 triliun ke bawah.

“Dan hanya ada satu bank umum syariah yang memiliki aset di atas Rp 100 triliun. Kami menilai bahwa struktur pasar ini tidak ideal karena hanya didominasi oleh satu bank umum syariah yang besar,” ungkapnya.

Pada acara Peluncuan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah 2023-2027, Senin (27/1/2023) itu, OJK mengaku memiliki harapan besar guna mendorong gerakan konsolidasi.

Nantinya ia menginginkan setidaknya ada tiga bank berskala besar di industri perbankan syariah agar lebih kompetitif.

“OJK juga tengah menyiapkan POJK tata kelola syariah, dan ke depan OJK akan menyiapkan SE OJK manajemen risiko bank umum syariah dan unit usaha syariah. Agar dapat merefleksikan karakteristik perbankan syariah yang lebih kuat,” imbuhnya.

Pada penjelasan lebih lanjut, Dian juga mengatakan jika bank syariah sebenarnya memiliki peluang lebih besar untuk pengembangan UMKM ketimbang bank umum.

“OJK juga tengah menyiapkan POJK tata kelola syariah, dan ke depan OJK akan menyiapkan SE OJK manajemen risiko bank umum syariah dan unit usaha syariah. Agar dapat merefleksikan karakteristik perbankan syariah yang lebih kuat,” jelasnya.

Ia juga mengatakan jika supply chain financing perbankan syariah bisa melakukan pengembangan keuangan berakad salam guna membantu menyediakan kebutuhan UMKM berupa bahan baku.

Per bulan September 2023, kinerja perbankan syariah dinilai masih sangat baik dengan pertumbuhan sebesar 14,66 persen dan penyaluran biaya sebesar Rp564,37 triliun dibandingkan dengan tahun 2022.

Total aset perbankan syariah juga tercatat sebesar Rp831,95 triliun atau tumbuh secara tahunan sebesar 10,94 persen.

Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa perbankan syariah berkontribusi sebesar 7,27 persen dari total aset selutuh perbankan di Indonesia.(*)

Penulis : AWPP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *