INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Gelaran Jogja Netpac Asian Film Festival ke-18 atau JAFF 2023 telah berlangsung hingga 2 Desember mendatang di XXI Empire Yogyakarta.
Agenda kali ini, telah berlangsung sesi Q & A Session with Film Maker salah satunya dengan Riri Riza.
Film yang dijadikan bahan diskusi pada hari jadwal tersebut ialah Petualangan Sherina 2 dan bertempat di Studio 5.
Sebelum diskusi berlangsung tentu saja, peserta bersama-sama menyaksikan film Petualangan Sherina 2 sembari bernostalgia.
Menariknya lagi, pada sesi ini hadir pula teman-teman tunarungu yang ikut menyaksikan dan menikmati momen JAFF ke-18.
Dibantu oleh para ‘pembisik’ sepanjang film berlangsung, teman tuli dan tuna netra terlihat begitu antusias.
Riri Riza terlihat saling berdiskusi dan menerima apreasiasi dari para penonton.
“Untuk film Sherina 2 ini ceritanya sudah lebih berkembang ya, di mana karakter punya tanggung jawab terhadap masa depan primata, dan kami enjoy dalam pembuatan ini sebab ada kesinambungan. Kalau untuk Sherina 3 kami berterima kasih sekali atas apresiasinya tapi sepertinya belum ya,” ungkap Riri Riza saat hadir berdiskusi setelah sesi akhir putaran film Petualangan Sherina 2 selesai. Senin (27/11/2023)
Jay Halim sebagai pembisik dalam agenda ini juga sekilas menjelaskan mengenai profesi mereka saat mendampingi teman tuna netra dan tuna rungu.
“Sering nonton bareng, jadi kita menjelaskan kepada teman netra untuk bisa memvisualisasikan adegan yang ada di film, karena kami adalah mata bagi mereka,” jelasnya.
Ia juga berharap semua film maker ke depannya untuk membuat teks tambahan yang menggambarkan bunyi agar mempermudah pembisik menyampaikan pesan serta suasana kepada teman tunanetra.
“Saya makasih sekali kepada Mas Riri dan Mbak Mira, di film tadi ketika ada bunyi yang menegangkan diterjemahkan ke teks jadi kami bisa menyampaikan dengan baik ke teman-teman. Semoga semua film maker nantinya juga bisa demikian ya,” imbuhnya.
Intan Nadya Maulida selaku Festival Manajer JAFF, sekilas menjelaskan mengenai program ini diharapkan JAFF ke depannya akan konsisten memperluas ruang inklusifitas.
“Ini jadi tahun kedua dan sekarang sudah menambah peserta yakni dari teman tunanetra dan tuli, dengan demikian kita bisa menjadi lebih dekat dan memang tujuannya kami ingin lebih mengerti mereka,” pungkas Intan.
Petualangan Sherina 2 sendiri, menceritakan tentang kisah seru antara Sherina sang jurnalis dan Saddam yang tadinya memang bersahabat sejak kecil.
Kebetulan keduanya bertemu guna melepasliarkan kembali Orangutan ke habitat aslinya di hutan.
Namun saat dilepasliarkan, ada oknum yang sengaja menculik anak orangutan tersebut untuk diperjualbelikan secara ilegal.
Insting Sherina dan Saddam akan kepedulian mereka lantas terasah untuk menyelamatkan kembali orangutan tersebut, dan di situlah petualangan seru dimulai.(*)
Penulis : AWPP/Elis