Ekonomi Headline Nasional

Harga Sejumlah Bapok Masih Alami Kenaikan

INTENS PLUS – JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat harga sejumlah bahan pokok (bapok) masih mengalami kenaikan. Pemerintah daerah pun mengaku tak dapat mengendalikan harga, akibat ketergantungan stok bapok dari wilayah lain.

Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP) melaporkan, bapok yang mengalami kenaikan adalah minyak goreng kemasan, cabai, dan bawang.

Minyak goreng kemasan mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen. Dari semula Rp 20.600 per liter pada 29 November 2023, jadi Rp 26.700 per liter pada 30 November 2023.

Harga cabai rata-rata nasional pun mengalami kenaikan. Harga cabai merah keriting naik sebesar 0,14%, dari Rp 70.400 per kilogram jadi Rp 70.500 per kilogram pada 30 November 2023. Sementara harga cabai rawit merah, merangkak sebesar 0,56%. Pada 29 November 2023 harganya tercatat sebesar Rp89.500, pada 30 November 2023 jadi Rp 90.000 per kilogram.

Kenaikan harga bapok turut dialami bawang merah dan putih. Pada 29 November 2023, harga bawang merah Rp 31.200 naik jadi Rp 31.300 per kilogram pada 30 November 2023. Sedangkan bawang putih, naik sekitar 0,82, laporan pada 30 November jadi 36.900 per kilogram.

Kepala Dinas Perdagangan (Dinper) Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani pun mengungkap ketidakmampuan pihaknya mengendalikan harga bapok. Lantaran wilayahnya tidak memiliki food station, sehingga menggantungkan pasokan pada daerah lain.

“Mau bagaimana lagi, konsumen kita juga berkaitan dengan cabai juga (permintaannya) semakin naik. Apa lagi akhir tahun, wisatawan masuk, makan, di Jogja. Kebutuhan makan semakin banyak ya padahal tiap makanan ada sambelnya,” ucapnya. Jumat (1/12/2023).

Ambar pun menjelaskan, posisi pihaknya yang hanya dapat menjadi fasilitator. Menjembatani pebisnis satu dan lainnya, guna memenuhi kebutuhan pasar.

“Kami hanya bisa jadi penghubung pebisnis dengan pebisnis. Misalnya, petani masuk ke Pasar Beringharjo, butuh komunikasi juga antara distributor dan pedagang di pasar,” katanya. (*)

Penulis : Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *