Ekonomi Nasional Viral

Video Dukungan Anies Baswedan Untuk Terima Rohingya Kembali Viral

INTENS PLUS – JAKARTA. Video yang dibuat Anies Baswedan pada tahun 2016 kembali viral Minggu(10/12/2023). Dalam video tersebut, calon presiden (capres) nomor urut satu dalam Pilpres 2024 itu menyatakan dukungannya untuk menerima pengungsi Rohingya.

“Saya menyerukan pada khatib Salat Jumat sedunia, mari kita doakan umat Islam Rohingya di Myanmar. Mari kita doakan mereka diberi kekuatan, ketabahan,” lontar Anies.

“Dan mari kita sama-sama yang di Indonesia sambut dan bantu mereka yang datang di tanah ini. Mari pastikan, kejadian ini tidak boleh berlanjut, harus berhenti dan tidak boleh berulang,” imbuhnya.

Salah satu akun Instagram yang mengunggah ulang video dukungan Anies untuk menerima pengungsi Rohingya itu adalah @semangat45.indonesia. Diunggah pada Rabu (6/12/2023), video mendapat beragam komentar dari warganet.

Salah satu akun yang berkomentar adalah @asmazahrana. Akun tersebut menyatakan bahwa video dibuat sudah lama.

“Smart untuk meneliti lagi supaya jangan asal memposting kecuali niatnya untuk menjatuhkan orang tertentu,” tulisnya.

Komentar terbur lantas mendapat tanggapan dari akun @antontonkq yang menyatakan bahwa video unggahan ulang tersebut memuat informasi bagus. “#menolaklupa,” tulisnya diikuti emoji tertawa.

Selain Anies, dukungan terhadap pengungsi Rohingya pun terus diserukan oleh Amnesty International. Direktur Amnesty International Usman Hamid menyatakan bahwa semestinya pemerintah Indonesia menerima dan menyediakan berbagai layanan bagi pengungsi Rohingya.

Mulai dari layanan kesehatan, layanan air bersih, dan makanan. Selain itu, termasuk pula pendidikan bagi anak-anak pengungsi Rohingya. Yang pembiayaannya, menggunakan anggaran pemerintah pusat.

“Pemerintah pusat memiliki kewajiban. Pemerintah juga terikat oleh larangan hukum nasional untuk melakukan pengembalian orang-orang yang justru mencari pertolongan ke Indonesia, ke tempat (negara asal) mereka justru nyawanya terancam. Yang penting jangan kembalikan mereka ke negara asal. Kecuali jika mereka sendiri yang mau,” tandasnya.

Tangkap layar video dukungan Anies Baswedan untuk menerima pengungsi Rohingya | Sumber : Instagram @semangat45.indonesia

Organisasi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) melaporkan, per 31 Oktober 2023 terdapat 1.296.525 pengungsi Rohingya yang mencari perlindungan tersebar ke sejumlah negara.

Bangladesh menjadi negara paling banyak menampung, yaitu 967.842 orang. Diikuti dengan Malaysia (157.731), Thailand (91.339), India (78.731) dan terakhir Indonesia (882).

Meskipun jumlah yang masuk ke Indonesia melalui Aceh sedikit, tapi dalam satu pekan terakhir gelombang pengungsi Rohingya mengalami peningkatan lebih dari 100% dengan jumlah sekitar 1.000 orang.

Dikutip dari BBC, Direktur Arakan Project yang merupakan lembaga advokasi HAM Rohingya, Chris Lewa menilai “Indonesia bukanlah negara tujuan” bagi pengungsi Rohingya dalam mencari perlindungan.

“Namun Indonesia menjadi tempat transit karena tidak bisa mendarat di Malaysia atau tidak bisa sampai ke Malaysia,” kata Lewa.

Kasus-kasus pengungsi Rohingya yang kabur di Aceh menguatkan pernyataan ini. Pengungsi Rohingya yang berada di Malaysia bahkan mengatakan, bahwa ia ‘berani membayar Rp 20 juta’ untuk mengirim saudara dari Aceh ke Malaysia.

Secara umum, komunitas Rohingya di Malaysia juga lebih banyak dan mereka bisa bekerja walaupun secara gelap.

Mengutip Channel News Asia, pengungsi Rohingya menuntut hak untuk dapat bekerja dengan hak sama seperti warga Malaysia. Presiden Masyarakat Rohingya Faisal Islam Muhammad Kassim mengatakan mereka berusaha mencari pekerjaan untuk bertahan hidup di Malaysia. Biasanya mereka bekerja ilegal di berbagai industri, misalnya konstruksi.

Gaji yang mereka peroleh sangat kecil, sekitar USD 250 (setara Rp 3,3 juta) per bulan. Dengan uang segitu, Faisal mengatakan gajinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka di Negeri Jiran.

“Pemerintah (Malaysia) dapat melakukan sesuatu bagi kita. Jika mereka peduli, mereka bisa memberikan kesempatan bekerja dan sekolah sesuai hukum bagi Rohingya. Sehingga mereka bisa lebih baik lagi,” ujar Faisal.(*)

Penulis: Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *