INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Kendala Cuaca dan momen menjelang natal dan tahun baru (nataru), menjadi alasan kenaikan beberapa bahan pokok. Yang paling signifikan terus melambung kenaikannya adalah harga cabai saat ini di Pasar Prawirotaman Kota Yogyakarta sudah mencapai Rp 90 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang di Pasar Prawirotaman Nita asal Kasihan Bantul di Blok Sayur nomer 54 mengatakan, harga cabai terus naik saat ini sudah mencapai di harga Rp 85 ribu yang biasa, yang bagusnya diharga Rp 90 ribu per kilo.
“Naiknya banyak sekali, sudah dari dua bulan yang lalu,”ungkapnya di Pasar Prawirotaman Selasa (12/12/2023).
Nita menjelaskan alasan kenaikan karena tidak ada barang selain itu hujan, selain itu penjualannya jadi dikurangi karena pembelinya pun juga berkurang.
“Harga mahal, karena mahal terus do ngirit tho. Dari yang sekilo beli setengah, dari yang seperempat beli se ons,” ucapnya.
Beberapa bahan lain juga mengalami kenaikan seperti bawang merah baru lima hari ini naik Rp 32 ribu dari harga Rp 25 ribu per kilo.
Bawang putih baru saja naik dari Rp 35 ribu sekarang Rp 38 ribu per kilo, lalu cabai keriting naik Rp 60 ribu dari harga Rp 40 ribu per kilonya.
Untuk sayur mayur sendiri juga mengalami kenaikan, terutama saat ini buncis, wortel naik dari harga Rp 10 ribu menjadi Rp 14 ribu per kilo, bunga kol, dan brokoli dari harga Rp 20 ribu menjadi Rp 40 ribu,
“Semua jenis bahan yang mudah busuk, naiknya karena hujan, jadi bahannya sulit,” ucapnya.
Selebihnya untuk hijau-hijauan masih stabil.
“Kalau brokoli itu kan dari Dieng, Magelang jadinya susah,” jelasnya.
Dia juga menyampaikan kendala selain harga mahal, faktor lainnya adalah ada pedagang liar di luar pasar yang mematok harga lebih murah. Sehingga banyak pembeli tidak sampai masuk ke dalam pasar.
“Harapannya kalo pedagang liar ga ada, trus do rame sini,” ucap Nita.

Sementara itu, untuk daging ayam tidak ada kenaikan harga masih dikisaran Rp 32 – 33 ribu per kilonya.
Kendati tidak mengalami kenaikan harga pada daging ayam, namun penjualan daging ayam justru menurun.
“Agak turun (penjualan) harga ayam murah itu turun kalau harga mahal agak ramai,” ucap Woyo Asmadi
Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah DIY, Yuna Pancawati mengatakan, bahan pokok mengalami kenaikan harga namun tak mempengaruhi daya beli masyarakat.
“Harga meningkat namun untuk daya beli masih cukup bagus, karena tidak ada penurunan konsumen,” katanya.
Yuna menjelaskan meski harga bawang merah dan putih merangkak naik namun ketersediannya mencukupi. Kenaikan harga bahan pokok cukup tinggi pada daging sapi Rp 130 ribu per kilogram. Meski begitu, harga tersebut masih terbilang stabil.
“Kemudian (daging) ayam, disini bahkan cukup murah dibanding dengan kabupaten yang lainnya. Kalau beras, minyak harga juga stabil disini kemudian yang beli tidak menurun juga tidak meningkat. Artinya disini kondisinya cukup stabil di Pasar Prawirotaman,” terangnya.
Sementara, untuk harga cabai mencapai Rp 100 ribu per kilogram untuk cabai rawit atau setan. Sebagai salah satu upaya menekan menjelang nataru, sudah dilakukan dan masih berjalan saat ini yaitu pasar murah oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY.
Dikesempatan yang sama Sekretaris Daerah Kota (Sekda) Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan dari hasil monitoring harga pangan, ada beberapa kenaikan harga terutama daging sapi dan cabai yang harganya mengalami peningkatan namun pasokan Nataru aman.
“Saat ini pasokan yang ketersediaan cukup terkendali, untuk harga masih mengalami dinamika karena berdekatan dengan moment Nataru. Walaupun harga tinggi, dalam jangka eaktu kedepan ketersediaan bahan pangan masih aman,”jelasnya.
Penulis : Elis