Edukasi Sorotan

Berikut Cara Memilahan Sampah Organik

INTENS PLUS – JAKARTA. Minimnya lahan kerap jadi alasan untuk malas menerapkan pemilahan sampah. Bahkan mungkin sebagian dari kamu justru berpikir, kalau pemilahan sampah adalah hal yang sia-sia sebab sampah yang dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) akan tertumpuk dan tercampur lagi.

Berikut tips dari Redaksi Intens Plus buat kamu, untuk merawat semangat kamu dalam pengelolaan sampah. Sebab lahan sempit, ternyata bukan alasan untuk tidak melakukan pemilahan dan pengelolaan sampah loh.

Pertama, kamu bisa manfaatkan pilahan sampah organik di rumah untuk dikelola jadi kompos. Pembuatan kompos cocok untuk dilakukan di dalam ruangan atau indoor. Jadi, kamu yang tinggal di apartemen pun bisa menerapkannya.

Ada beberapa jenis komposter yang bisa digunakan di dalam ruangan seperti tumbler /ember (aerob), komposter pot (aerob) dan felita (anaerob).

Jenis komposter tumbler/ember mungkin dapat jadi yang paling direkomendasikan. Sebab dengan pengolahan itu, sudah bisa untuk mengola sisa sampah organik menjadi pupuk cair dan pupuk padat. Sehingga dengan area sempit, bisa memaksimalkan hasil yang kita dapatkan dari komposter ini.

Pengomposan dengan komposter ember atau bokashi ini pun sangat mudah dan efisien, yaitu seperti dengan cara membuat kompos pada umumnya adalah dengan mengisi komposter material hijau dan coklat dengan perbandingan 1:2.

Kedua, jika kamu masih memiliki lahan berupa tanah atau paving blok, bisa tinjau kembali luas lahannya untuk pembuatan biopori. Sampah organik yang sudah kamu pilah dapat dimanfastkan di sini.

Idealnya jarak antar lubang biopori adalah 1 meter. Jika kamu memiliki lahan 50 x 100 cm, kamu sudah bisa membuat 2 buah lubang biopori loh.

Namun, perhatikan juga penempatan biopori. Sebaiknya lokasi tidak terkena matahari langsung dan tidak terkena hujan langsung. Akan lebih baik pula jika akses dekat dengan dapur. Selain itu, usahakan jauh dari lubang saluran air untuk menghindari adanya hewan, anak-anak, dan juga hewan peliharaan.

Ketiga, kamu dapat memanfaatkan layanan pengelolaan sampah. Jadi, sampah organik kamu akan diolah oleh pihak yang bertanggung jawab. Sehingga sampah terkelola secara bijak.

Kamu dapat mencari layanan pengelolaan yang secara rutin menjemput sampah organik kamu. Sebagian, bahkan memberi layanan untuk mengembalikan sampah organik yang sudah dikelola menjadi kompos loh. Jadi, kamu dapat memanfaatkannya untuk merawat tanaman di rumah.(*)

Penulis: Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *