INTENS PLUS – BANDUNG. Rentetan gempa bumi mengguncang Sumedang dan sekitarnya sejak Minggu (31/12/2023) hingga Senin (1/1/2024). Gempa merusak 138 unit rumah dan 100 bangunan rumah sakit.
Menurut laporan resmi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terjadi empat kali gempa di Sumedang. Lokasi gempa pertama itu berada di koordinat 6.85 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107.94 derajat Bujur Timur (BT). Gempa ini memiliki kedalaman 5 kilometer. Sementara itu, pusat gempa berada di 2 kilometer Timur Laut, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Gempa pertama terjadi pada hari Minggu pukul 14.35 WIB dengan kekuatan M 4,1 serta kedalaman 7 kilometer. Pusat gempa berada di 1 kilometer Timur Laut Kabupaten Sumedang.
Kemudian gempa kedua terjadi saat 15.38 WIB dengan kekuatan M 3,4 serta kedalaman 6 kilometer. Sedangkan pusat gempanya berada di 1 kilometer Timur Laut Kabupaten Sumedang.
Lalu gempa ketiga dengan kekuatan M 4,8 terjadi pada pukul 20.34 WIB.
Gempa susulan pun kembali terjadi di Kabupaten Sumedang Senin (1/1/2024) pada pukul 20.46 WIB dengan kekuatan M 4,5 serta kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa berada 4 kilometer sebelah Utara Kabupaten Sumedang.
Rentetan gempa bumi mengakibatkan ratusan bangunan di Kabupaten Sumedang mengalami kerusakan. Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman menyebut sekitar 138 unit rumah rusak ringan dan 100 unit rumah rusak berat. Bahkan, RSUD Sumedang pun menjadi salah satu bangunan yang terdampak gempa. Sehingga ratusan pasien harus dievakuasi.
Berdasarkan keterangan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi (PVMBG), gempa bumi tersebut diperkirakan terjadi karena adanya aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., turut membenarkan keterangan dari PVMBG. Menurutnya ada kemungkinan pemicu gempa karena adanya pergerakan sesar aktif tersebut.
“Saya setuju dengan apa yang telah disampaikan oleh Badan Geologi. Kemungkinan ada sumber gempa di sana, yakni aktivitas dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Namun, masih perlu dicari untuk detailnya. Baik parameter sumber gempanya, panjangnya, tingkat aktivitasnya, maksimum magnitudonya, serta lain sebagainya,” jelasnya.
Pj Gubernur Bey yang memantau langsung kondisi di RSUD Sumedang menyebut, evakuasi telah dilaksanakan dengan baik. Dia juga mengarahkan agar pasien diprioritaskan dalam penyelamatan.
“Kami terus memantau dan kami berharap masyarakat mematuhi petunjuk petugas di lapangan. Tetap siaga selain ancaman gempa juga hujan ekstrim terjadi di Jawa Barat,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyalurkan bantuan untuk penanganan darurat pascabencana gempa. “Kami serahkan bantuan tenda darurat, makanan dan dapur umum dan juga bantuan kesehatan lainnya,” katanya.
Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu menghimbau kepada seluruh warga masyarakat agar tetap waspada dan meningkatkan kewaspadaan.
“Terutama dalam satu minggu ke depan, tetap meningkatkan kewaspadaan. Bangunan-bangunan rumah yang sudah lima kali diguncang gempa sudah pasti stuktur bangunannya bergeser. Karena bangunan yang ada kebanyakan bukan bangunan yang didesain tahan gempa,” ujarnya.(*)
Penulis: Fatimah Purwoko
Jabar
Sorotan
Rentetan Gempa Sumedang Rusak Ratusan Rumah dan RS
- by Redaksi
- 02/01/2024
- 0 Comments
- 2 minutes read
- 178 Views

Berita Terkait ...
