Headline Internasional

Korban Gempa Jepang Mencapai 62 Jiwa dan 100 Terluka

INTENS PLUS – JAKARTA. Otoritas regional Jepang merilis bahwa korban jiwa akibat gempa di Jepang telah mencapai 62 orang dan 100 orang terluka. Korban sebagian besar bermukim di Prefektur Ishikawa yang merupakan pusat gempa dengan kekuatan 7,6 skala Richter.

Dilansir dari TASS, tim penyelamat, pekerja darurat, dan tentara terus membersihkan puing-puing dan mencari korban yang selamat. Sementara itu hujan terus turun di area yang terdampak gempa sejak Rabu (3/1/2024) pagi.

Dikabarkan pula, sekitar 60.000 penduduk Ishikawa, Niigata, dan Prefektur Jepang lainnya dievakuasi. Listrik lebih dari 33.000 rumah pun padam. Sehingga turut berdampak pada internet dan jaringan komunikasi. Selain itu, pasokan air juga dilaporkan terganggu.

Tercatat lebih dari 300 gempa bumi dengan kekuatan berbeda telah terjadi di Jepang sejak Senin (1/1/2024). Gempa dengan magnitudo paling dahsyat yaitu 7,6 Skala Richter (SR) dengan ancaman tsunami di seluruh pantai barat Jepang bertahan lebih dari 20 jam, serta menjadi gempa terkuat di wilayah Jepang sejak 1885. 

Ahli seismologi memperingatkan bahwa gempa susulan akan terus terjadi selama sekitar sepekan ke depan. 

Selain itu, juga ada risiko gempa bumi yang lebih dahsyat di Jepang dengan kekuatan di atas 7 Skala Richter (SR).

Warga setempat juga telah diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti pesan resmi dari layanan darurat dan pihak berwenang.

Seperti diketahui, gempa bumi magnitudo 7,6 Skala Richter (SR) mengguncang Prefektur Ishikawa, Jepang pada Senin (1/1/2024) pukul 14.10 WIB atau 16.10 JST. 

Guncangan juga dirasakan di wilayah Prefektur Niigata, Toyama, dan Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita. Gempa juga menyebabkan gelombang tsunami di beberapa wilayah.

Penanganan gempa di Jepang juga sempat diwarnai oleh kecelakaan pesawat di landasan Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, pada Selasa (2/1).

Selain itu, Insiden tabrakan maskapai Japan Airlines (JAL) hingga terbakar saat mendarat di diduga terjadi karena ada kelalaian. Maskapai Japan Airlines bernomor JAL516 itu bertabrakan dengan pesawat Pasukan Penjaga Pantai Jepang yang hendak terbang dari Haneda menuju Prefektur Niigata untuk mengirim bantuan korban gempa.

Menurut informasi dari sumber Kementerian Transportasi Jepang kepada lembaga penyiaran NHK, pengawas lalu lintas udara di Bandara Haneda Tokyo telah memberikan izin JAL516 untuk mendarat di landasan.

Di saat bersamaan, pengendali udara juga telah memerintahkan pesawat Penjaga Pantai Jepang untuk tidak mencapai landasan pacu terlebih dulu. 

JAL516 mendarat di landasan pacu C Bandara Haneda sekitar pukul 17.40 waktu setempat setelah terbang dari Bandara New Chitose Hokkaido.

Namun, tak lama usai mendarat di landasan pacu, pesawat jenis Airbus A350-900 itu bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang.(*)

Penulis: Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *