INTENS PLUS – JAKARTA. Maju dalam kontestasi Pilpres 2024 sebagai calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo kerap mendapat sorotan karena seperti dikucilkan oleh partainya sendiri, PDIP.
PDIP merupakan partai dari presiden Indonesia saat ini, yakni Joko Widodo (Jokowi). Meskipun isu tentang keretakan hubungan Jokowi dengan partai berlambang banteng itu tengah santer. Seiring majunya anak sulung Jokowi sebagai calon wakil presiden (cawapres), Gibran Rakabuming Raka, dan justru jadi rival Ganjar.
Berbagai survei elektabilitas, tak pernah menempatkan Ganjar unggul di posisi pertama. Bahkan, ada yang menempatkannya pada posisi terakhir. Jadi, akankah Ganjar akan menang seperti Jokowi dalam Pilpres 2024?
Isu mengenai dikucilkannya Ganjar oleh partainya muncul, karena mantan Gubernur Jawa Tengah itu beberapa kali tak diundang dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh PDIP.
Tak sampai situ, Ganjar pun juga sempat diisukan berselisih dengan Puan Maharani, meskipun kabar tersebut dibantah oleh Bambang Pacul.
“Bahkan saat ini muncul isu dirinya sedang berselisih dengan Puan Maharani meski sudah dibantah oleh Pak Bambang Pacul,” ucap kreator TikTok @rianfahardhi dilansir pada 26 Desember 2023.
Akun tersebut juga menulis, jika kabar perselisihan Ganjar-Puan memang benar adanya, pasti tidak akan berlangsung lama.
“Tapi jika memang kabar itu benar rasanya perpecahan internal tidak akan berlarut-larut terjadi sebab seperti slogan PDI semua patuh pada perintah bu Megawati,” katanya.
Meskipun muncul isu seperti itu dan pada kenyataannya, Ganjar tetap setia kepada PDIP. Sikapnya itulah yang kemudian jadi sorotan.
Berkelitan dengan sikap Ganjar itu, kemudian berhembus kabar angin juga yang menyatakan bahwa Ganjar pada akhirnya tidak akan berbeda jauh dengan Jokowi. Karena pola keduanya dinilai mirip.
Ini ditunjukan melalui penunjukan Ganjar sebagai calon presiden Indonesia oleh PDIP.
“Pak Ganjar mungkin bukan sosok yang terlepas dari isu miring namun dirinya bisa menjadi contoh bagi politisi bahwa kesetiaan dalam berproses adalah harga mati,” lanjut akun @rianfahardhi.
Padahal banyak politisi yang tidak tahan ujian dan memutuskan untuk pergi.
Pencapresan Ganjar yang ditunjuk oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ditengarai bukan karena kualitasnya sebagai politikus, melainkan ada deal politik.
Mengingat sebelum pengumuman resmi, partai banteng moncong putih terbagi dalam dua kubu, yakni kubu Puan Maharani dan kubu Ganjar Pranowo.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin meyakini bahwa belum semua kader PDIP menerima keputusan Megawati usung Ganjar. Utamanya, dari kelompok pendukung Puan.
“Ya yang dukung Puan tentu masih belum terima dengan pencapresan Ganjar, karena Ganjar seperti yang disampaikan oleh Trimedya Panjaitan belum layak menjadi capres. Tapi faktanya PDIP sendiri sudah mengumumkan capres, yaitu Ganjar,” Ujang membeberkan.
Ujang pun meyakini, jalan Ganjar tidak akan mulus. Besar potensi terjadi dinamika di dalam internal PDIP jelang pendaftaran kandidat capres-cawapres secara resmi ke Komisi Pemilihan Umum.
“Karena memang ya kelihatannya Ganjar diusung bukan karena kualitas, tapi diusung karena memang deal politik,” ujarnya.
Ketika ditanya apa deal politik di balik pengusungan Ganjar, Ujang menduga yang paling masuk akal adalah kesepakatan bahwa Ganjar boleh diusung capres. Asalkan, para kelompok pendukung Ganjar nantinya tidak mengganggu pengusungan Puan Maharani menjadi Ketua Umum PDIP.
“Misalkan nanti kalau Ganjar tidak dicapreskan, nanti Ketumnya bukan Puan, jadi PDIP diambil alih oleh pendukung Ganjar,” sambungnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan sering mengomentari sosok capres yang kini sudah resmi diusung oleh PDIP, yakni Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.
Bahkan, Trimedya tak segan menilai Ganjar belum cocok menjadi pengganti Presiden Jokowi.
“Seakan-akan Ganjar lah yang paling cocok mengganti Pak Jokowi. Menurut saya belum tentu, belum teruji,” tegasnya dalam diskusi Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk ‘Debat Seru! Capres Pilihan Megawati Atau Pilihan Jokowi, Atau..??’.
Dalam diskusi ILC tersebut, Trimed juga menyinggung mengenai peringatan yang diberikan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Ganjar Pranowo.
“Belum lagi kalau kita lihat, misalnya ibu (Mega) sudah dua tahun yang lalu mengingatkan (Ganjar), kami ikut live itu, ingat prof, Pak Gub, dibilang, itu bisa bahaya kalau kamu tidak hati-hati,” terang Trimed.
Tak berhenti di situ, Trimed pun mulai mempertanyakan beberapa kinerja Ganjar lainnya di Jateng terkait kasus Wadas dan kasus korupsi Bank Jateng.
“Kemudian pertanyaan yang lain kenapa Wadas tidak selesai? Sekadar diketahui, mayoritas aktivis yang mengadvokasi Wadas itu pendukung Ganjar periode kedua gubernur, tapi mereka kecewa, sudah jadi dilepehin,”tegasnya.(*)
Penulis: Fatimah Purwoko
Politik
Sorotan
Ganjar Pranowo Kerap Dikucilkan PDIP?
- by Redaksi
- 21/01/2024
- 0 Comments
- 3 minutes read
- 205 Views

Berita Terkait ...
