Internasional Sorotan

Ibu Negara Korea Selatan Tersangkut Skandal Tas Mewah

INTENS PLUS – JAKARTA. Kim Keon Hee yang merupakan ibu negara Korea Selatan diduga terlibat skandal tas mewah yang diberikan oleh seorang pendeta untuk menyarankan unifikasi atau penyatuan dengan Korea Utara.

Dikutip dari The Guardian, skandal ini dimulai saat pendeta Korea-Amerika, Choi Jae-young dan Kim Keon Hee bertemu pada 2022 silam.

Pendeta Choi diketahui merupakan salah satu orang yang punya sejarah kedekatan dengan Korea Utara.

Bahkan, Pendeta Choi pernah beberapa kali mengunjungi Korea Utara untuk melakukan doa di beberapa gereja yang dikelola oleh negara di Pyongyang itu.

Pendeta Choi pun bermaksud melakukan penyatuan Korea Utara dan Selatan. Sehingga, dia mendekati Ibu Negara Kim dan melakukan pertemuan tatap muka.

Pertemuan antara Pendeta Choi dan Ibu Negara Kim itu, terjadi beberapa bulan setelah suami Ibu Negara Kim, Yoon Suk Yeol, dilantik menjadi presiden Korea Selatan.

Selama pertemuan ini, Pendeta Choi mengklaim telah mendengar percakapan telepon Ibu Negara Kim yang menyinggung urusan sensitif negara.

Pendeta Choi kemudian memutuskan untuk merekam pertemuan berikut dengan Ibu Negara Kim secara diam-diam menggunakan kamera mata-mata yang disembunyikan di dalam jam tangan.

Dalam pertemuan selanjutnya itulah, Pendeta Choi memberikan hadiah tas Dior senilai Rp35 juta pada Ibu Negara Kim.

Diketahui pula, tas dan kamera tersembunyi yang digunakan Pendeta Choi merupakan fasilitas dari situs berita berhaluan kiri Voice of Seoul yang terkenal dengan penolakan kerasnya terhadap pemerintahan Korea Selatan yang dipimpin oleh Presiden Yoon, suami dari Ibu Negara Kim, dikutip selasa (30/1/2024).

Voice of Seoul merilis video tersebut pada akhir November 2023. Ibu Negara Kim terlihat sedang berdiskusi dengan Pendeta Choi yang sedang membawa hadiah.

“Mengapa kamu terus membeli barang-barang mewah seperti itu? Tolong jangan membeli barang mahal seperti itu,” ujar Pendeta Choi kepada Ibu Negara Kim.

Memang penyerahan tas Dior oleh Pendeta Choi kepada Ibu Negara Kim tidak terlihat. Tapi, tas tersebut tetap diletakkan di atas meja di hadapannya.

Sayangnya, skandal pemberian tas mewah semacam ini tidak memiliki hukuman yang jelas di Korea Selatan, meskipun sudah ada Undang-Undang yang mengaturkan.

Di Korea Selatan, terdapat Undang-Undang Antikorupsi yang melarang pasangan pejabat publik menerima hadiah senilai lebih dari 1 juta won atau setara dengan Rp11 juta.

Sementara dilansir dari BBC, skandal tas mewah ini membuat Ibu Negara Kim Koen Hee jadi sasaran seragam pemimpin Partai Nasionalis Korea Selatan (PPP), Kim Kyung-yul.

Kim Kyung-yul bahkan menyamakan Ibu Negara Kim Koen Hee dengan Marie Antoinette, yaitu ratu Perancis yang terkenal karena perilaku boros.

Sebagai informasi, Marie Antoinette terkenal akan gaya hidupnya yang mewah saat rakyat Perancis banyak yang miskin.

PPP yang juga merupakan pihak oposisi pemerintah Korea Selatan pun telah sejak lama menuduh Ibu Negara Kim terlibat dalam manipulasi harga saham. Seperti pada awal Januari 2024, Presiden Yoon yang membatalkan keputusan dari rancangan Undang-Undang. Kim Kyung-yul pun meminta istri Presiden Yoon, yaitu Ibu Negara Kim, turut diselidiki.

Untuk diketahui pula, meskipun sudah menjabat sebagai ibu negara, Kim Keon Hee tak pernah lepas dari kontroversi.

Ia beberapa kali melewati tuduhan dan skandal. Seperti plagiarisme terkait tulisan akademisnya dan tuduhan manipulasi saham. Dalam jajak pendapat yang dirilis saluran berita lokal, 69% responden mengatakan Presiden Yoon perlu menjelaskan posisinya terkait kontroversi seputar ibu negara.

Di sisi lain, jajak pendapat lain yang dilakukan pada Desember 2023 menunjukkan sebanyak 53% responden percaya Ibu Negara Kim bertindak tidak pantas. Sementara itu, 27% responden mengatakan Ibu Negara Kim terperangkap dalam jebakan yang dibuat untuk mempermalukannya.(*)

Penulis: Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *