Headline Politik Yogyakarta

Pencoblosan Kurang 48 Jam Lagi, Jumlah DPT Disorot

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Puncak pesta demokrasi yang terwujud dalam pemungutan suara atau pencoblosan Pemilu 2024, kurang dari 48 jam lagi. Pencermatan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pun jadi sorotan untuk mencegah terjadinya kecurangan.

Salah satu yang kritis dengan jumlah DPT sebagai upaya menehindari kecurangan Pemilu Serentak 2024 adalah adalah Eko Suwanto. Ketua Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu menegaskan perlunya pencermatan berkaitan dengan potensi kecurangan dalam Pemilu Serentak 2024. Baik potensi penyalahgunaan kekuasaan maupun potensi kecurangan lainnya dalam proses penyelenggaraan Pemilihan Umum serentak Pilpres 2024

“Pemilu 2024 tidak baik-baik saja. KPU tidak melakukan perbaikan DPT sejak Juli 2023. Tidak memperhatikan dinamika kependudukan sejak DPT ditetapkan Juni 2023 sampai Januari 2024. Akibatnya hari ini, orang sudah meninggal masih dapatkan undangan memilih,” kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY, Senin (12/2/2024).

Pria yang juga menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta menyampaikan, data sejak penetapan DPT pada 20 Juni 2023 di KPU Kota Yogyakarta dan awal Juli 2023 ditetapkan Komisi Pemilihan Umum RI tidak mengalami perubahan.

Padahal, Eko mencatat adanya perkembangan penerbitan akta kematian. Sebanyak 3.811 orang meninggal di Kulonprogo, Bantul ada 6.777 orang, Gunung Kidul ada 6.016 orang, Sleman sebanyak 9.993 orang, dan Kota Yogyakarta tercatat 2.944 orang meninggal.

“Total akta kematian Juni 2023- Januari, ada potensi 29.541 orang masih tercatat dalam pemilih tetap. Sebelumnya kita sudah sampaikan agar KPU perbaiki DPT, namun tidak juga dilakukan pemutakhiran lagi,” kata Eko.

Alumni Magister Ekonomi Pembangunan Universitas Gadjah Mada itu mengaku sudah memperingatkan soal penertiban akta kematian di DIY. Namun, mereka yang telah mati itu masih tercatat dan mendapatkan undangan memilih dari KPU.

Menurut Eko, KPU seharusnya melakukan pemutakhiran data lagi. Masalahnya, KPU tak bergeming dan tetap cetak sesuai penetapan DPT seperti tahun lalu.

“Kekhawatiran penting dicatat, faktual kita temukan di TPS 1 Kotabaru ada 2 meninggal, Pringgokusuman sama 2 orang meninggal masih ada surat undangan pemilih untuk almarhum,” tegasnya.

Atas kondisi faktual yang ada, kata Eko, KPU sebagai penyelenggara pemilu harus segera tarik surat undangan pemilih meninggal dan dimusnahkan agar tak disalahgunakan.

“Kita juga sudah menggali informasi dilapangan. Kita temukan fakta ada pemilih meninggal, namun surat undangannya dibuat KPU,” lontarnya.

Eko membeberkan temuannya, almarhum dengan inisial R.D.S tercatat sebagai pemilih di TPS 01 Kotabaru. Almarhum sudah meninggal dan dimakamkan di makam umum Terban.

Temuan lainnya, adalah almarhum benisial A.H.A tercatat sebagai pemilih di TPS 03. Padahal telah meninggal dunia dan dimakamkan di makam umum Terban.

“KPU harus cepat konsolidasi nasional dan tarik semua undangan yang didalamnya tercantum nama orang meninggal. Seluruh rakyat ingin Pemilu 2024 berjalan baik dan KPU harus tegak berdiri terdepan untuk melawan segala bentuk kecurangan dan pelanggaran etik,” tandasnya.

Sementara Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi pun turut mengungkap pemutahiran data yang dilakukan oleh pihaknya. Namun, rilis yang disampaikannya hanya menyinggung jumlah pindah memilih.

“Berbicara mengenai Pemilu, tentu tak lepas dari pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya. Pengurusan pindah memilih untuk layanan H-30 telah ditutup pada tanggal 7 Februari 2024,” ujarnya.

Pengurusan layanan pindah memilih sampai dengan tanggal 7 Februari 2024 ini dikhususkan untuk empat alasan. Antara lain ditugaskan di daerah lain pada Hari Pemungutan Suara, menjalani rawat inap, terkena bencana alam, dan menjadi tahanan Rutan atau Lapas.

“Untuk Rekapitulasi Daftar Pemilih Pindahan H-7 telah ditetapkan oleh KPU DIY pada tanggal 12 Februari 2024,” katanya.

Jumlah pemilih masuk ada sebanyak 59.254 orang, dengan rincian laki-laki sebanyak 25.853 dan perempuan 33.401 orang. Sementara untuk pemilih keluar ada sebanyak 35.599 orang, dengan rincian laki-laki sejumlah 18.238 dan perempuan 17.361 orang.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko/Elis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *