Jabodetabek Student Corner Viral

Plot Twist Bully Binus, Korban Ternyata Problematik

INTENS PLUS – JAKARTA. Kasus bullying atau perundungan di Binus School Serpong memasuki babak baru. Ternyata, ada plot twist yang mengungkap bahwa korban yang bernama Arlo adalah seorang problematik.

Bahkan, pihak Arlo diduga menyebarkan kabar bohong jika siswa kelas X SMA Binus itu tengah dirawat di rumah sakit. Sebab turut beredar foto, di tempat dan pakaian yang sama saat Arlo disebutkan dalam perawatan, dia tengah memengang botol minuman keras seraya tersenyum.

Pihak geng anak Vincent pun menyebut bahwa kesaksian korban bohong.

Menurutnya tak semua kesaksian korban soal tindakan bully geng anak Vincent adalah benar.

Pihak korban awalnya mengungkap kasus bully geng anak Vincent lewat akun Instagram @mamaallena.

Dalam postingannya ia menyebut anaknya, Arlo, dibully dua kali di warung ibu gaul dekat Binus School Serpong, Jalan Jelupang Raya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.

Korban disebut dibully atas dasar tatar sebagai syarat bergabung dengan Geng Tai.

“Nanti kita lihat aja dari hasilnya seperti apa, kami menghargai proses yang diambil dari polres,” kata Vincent Rompies.

Banyak diperbincangkan bahwa korban memang meminta untuk bergabung dengan geng anak Vincent.

Ia juga menyadari bahwa ada konsekuensi untuk bergabung dengan Geng Tai, yakni ditatar.

Selain itu kini ramai diperbincangkan tentang korban yang sangat problematik.

Mulai dari ayah terpidana korupsi dengan 3 istri, dugaan pelecehan seksual, dugem, mabuk, sampai terakhir korban masih tersenyum sambil memeluk botol alkohol ketika dirawat di rumah sakit.

Hal tersebut membuat banyak netizen mendukung Geng Tai atas kasus bully siswa Binus School Serpong.

“Saya tidak perduli apapun, yang saya perdulikan hanya saya ingin masalah ini cepat selesai,” kata Vincent.

Tak sampai di situ saja, keluarga korban juga mengaku memiliki bekingan seorang jenderal.

Oleh sebab itulah korban disebut berani mengungkap kasus bully geng anak Vincent.

“Saya masih berusaha membuka pintu komunikasi dengan pelapor agar masalah ini bisa diselesaikan baik-baik. Kekeluargaan, yang penting kekeluargaan,” tambahnya.

Kuasa hukum Mada, Bontor Tobing menekankan bahwa sebenarnya pihak korban bully geng anak Vincent telah berbohong.

“Fakta-faktanya kan gak semua betul yah,” katanya.

Ia menganggap tindakan bully geng anak Vincent terhadap Arlo hal biasa seperti kenakalan remaja pada umumnya.

“Kalau ini ya kenakalan dari sisi anak-anak SMA, kenakalan remaja biasa di dalam pergaulan anak-anak,” katanya.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *