INTENS PLUS – MALANG. Satpol PP Kota Malang tertibkan kawasan cagar budaya Kayutangan Heritage, Malang, Jawa Timur. Pedagang kali lima (PKL) dan kafe diberi sosialisasi untuk tidak melakukan kegiatan ekonomi di trotar dan pedestrian.
Kepala Satpol PP Kota Malang, Heru Mulyono menyampaikan, penertiban kawasan Kayutangan Heritage dilaksanakan jajarannya pada Sabtu (24/2/2024) dan Minggu (25/2/2024).
“Sebenarnya mereka sudah tahu kalau itu melanggar. Tapi ada yang bilang kalau ditertibkan semua, tentu akan mengikuti,” kata Heru.
Heru bilang, penertiban PKL dan kafe dilakukan untuk sterilisasi kawasan cagar budaya. Sebab menurutnya, aktivitas ekonomi di teotoar Kayutangan makin menjamur. Akhirnya, menimbulkan stigma bahwa pemerintah membiarkan kondisi tersebut.
“Makanya kami mulai turun memberikan edukasi dan sosialisasi. Lalu nanti akan ada penertiban secara soft dan sesuai aturan,” jelasnya.
Heru pun memperingatkan, agar PKL dan kafe tidak lagi beroperasi di trotoar Kayutangan.
“Jika ada yang coba coba (masih menggunakan lahan trotoar) setelah sosialisasi ini tentu akan kami tindaklanjuti,” tegasnya.
Heru turut membeberkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan RW setempat, terkait PKL warga Kayutangan yang berdagang di pedestrian Kayutangan.
“Kami sudah komunikasi dengan perangkat wilayah setempat, ada gak space di dalam Kayutangan yang bisa menampung warga Kayutangan. Tentu ini nanti juga akan kami carikan solusi (relokasi),” ungkapnya.
Selain itu, Heru mengungkap ada sejumlah kafe di Kayutangan yang sampai mengganggu lalu lintas.
“Sempat saya tanya, kemarin sudah tertib kenapa sekarang meja di taruh di luar (trotoar)? Katanya kalau gak gitu ya ditempati orang lain,” bebernya.
Oleh sebab itu, Pemkot Malang berupaya untuk mengembalikan fungsi pemanfaatan pedestrian Kayutangan sebagaimana mestinya.
“Jangan memberikan pengalaman tak menyenangkan bagi wisatawan,” tandasnya.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko
