Headline Kesehatan Yogyakarta

Kota Yogyakarta Akan Vaksinasi JE 72.322 Anak

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Kota Yogyakarta akan suntikkan vaksin Japanese Encephalitis (JE). Program yang akan dilaksanakan pada September-Oktober 2024 ini, menyasar pada 72.322 anak usia 9 bulan sampai di bawah 19 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, mengatakan vaksinasi JE mendesak dilakukan karena ditemukan belasan anak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terinfeksi virus JE melalui nyamuk. 

Ditegaskan pula, virus JE dapat menyebabkan kematian dan kecacatan pada anak. Oleh sebab itu, imunisasi ini penting karena menjadi masalah kesehatan di negara ASEAN termasuk Indonesia.

“(Virus JE) belum ada obatnya tapi bisa dicegah dengan pemberian imunisasi JE,” kata Emma kepada awak media dalam konferensi pers di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Selasa (27/2/2024). 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani sampaikan program vaksin JE saat konferensi pers di Kompleks Balai Kota Yogyakarta | Foto : Elis

Infeksi virus JE pada manusia ditandai dengan gejala ringan atau bahkan tidak bergejala. Tanda-tanda penyakit ini muncul 4-15 hari setelah gigitan nyamuk. Gejala utama pada anak yaitu demam, muntah, diare dan kejang.

Pada 2018 lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah melakukan imunisasi JE di Bali. Kemudian diperluas di Kalimantan Barat (Kalbar) pada 2023 dan tahun ini menyasar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

“Di DIY ada 13 kasus (JE) tapi tidak ada kasus dari Kota Yogyakarta. Namun karena endemi mendapatkan imunisasi JE,” ucapnya. 

“Total ada 72.322 anak (yang menjadi sasaran imunisasi),” ungkap Emma. 

Nantinya, imunisasi JE akan dilayani di 18 puskesmas secara gratis. Adapun pemberian vaksin JE bagi balita usia 10 bulan akan diberikan 1 dosis bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang rutin dilaksanakan tiap November.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *