INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Sivitas dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) selalu berupaya mengedepankan sisi kemanusiaan dalam inovasinya. Salah satunya, tercermin dalam penelitian Prof Dr Ir Paulus Wisnu Anggoro ST, MT, IPU yang mengembangkan sepatu orthotik untuk pasien kelainan bentuk kaki atau clubfoot.
Penelitian dari Prof Wisnu Anggoro terungkap pada Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas (SAU) saat dikukuhkan ssbagai Guru Besar di Gedung Slamet Rijadi UAJY, Kamis (29/2/2024).
Dalam pengukuhannya, Prof Wisnu Anggoro menyampaikan pidato yang mengusung sebuah temuan penelitian bernilai humanis. Temanya adalah “Aplikasi Teknologi Computer-Aided Reverse Engineering System dalam Hilirisasi Riset Pengembangan Sepatu Orthotik Custom untuk Pasien Clubfoot dan Miranda Kerr Tea For One Teapot”.
Selain itu dikemukakan juga mengenai pengembangan produk kramik bermotif emboss, pengembangan sepatu orthotik custom untuk pasien clubfoot atau kelainan bentuk kaki. Clubfoot merupakan salah satu penyakit bawaan sejak lahir yaitu kelainan kaki yang menyebabkan kaki tidak berbentuk normal.
Melalui penelitiannya, Prof Wisnu Anggoro, menggunakan metode foambox dapat tercipta sepatu yang dapat mengikuti bentuk kaki dari pasien yang mengalami kelainan. Orang yang mengalami kelainan kaki akhirnya dapat menggunakan sepatu sesuai dengan bentuk kaki.
“Sisi humanis yang dijunjung UJAY ini yang mengantarkan kami membantu orang lain untuk dapat berjalan dengan lebih baik,” ujar Prof Wisnu Anggoro.
Dalam pidatonya, Wisnu berpesan kepada dosen-dosen UAJY, pencapain sebagai Guru Besar harus mampu memberikan teladan bagi setiap orang.
“Gelar Guru Besar akan membangun kebanggan bagi UAJY khususnya bidang Teknik Industri. Mari kita bersama-sama membangun kolaborasi riset yang sesuai dengan visi misi UAJY,” ujar Prof Wisnu Anggoro.
Selain itu, munculnya keinginan dari Ptof Wisnu Anggoro untuk terus bekerja sama dengan dosen dari lintas bidang ilmu, seperti matematika dan fisika.
Sedangkan terkait dengan topik pengembangan produk keramik emboss, merupakan pengembangan desain dan fabrikasi produk dining set tableware.
Prof Wisnu Anggoro mengusung motif batik kawung yang berwarna unik, sesuai budaya Indonesia dalam inovasinya. Dia menggunakan Aplikasi Teknologi Computer-Aided Reverse Engineering System untuk memenuhi keinginan dan berinovasi.
Dalam rangka Pengukuhan Guru Besar ini, Dr G Sri Nurhartanto, SH, LL M selaku Rektor UAJY mengucapkan selamat atas pidato pengukuhan Guru Besar yang telah terselenggarakan. Dengan dilaksanakannya pengukuhan hari ini, Guru Besar UAJY berjumlah 18 dari berbagai disiplin ilmu.
“Mewakili pimpinan universitas, harapannya Guru Besar UAJY terus bertambah agar nama UAJY semakin berjaya. Kami berharap dan mengajak seluruh Guru Besar memberikan sumbangsih yang konkrit untuk kemajuan Indonesia,” tutup Nurhartanto.
Sidang terbuka Pengukuhan Guru Besar ini dihadiri oleh jajaran rektorat, pengurus Yayasan Slamet Rijadi Yogyakarta, Sivitas Akademika, kerabat, serta Guru Besar tamu dari Universitas Diponegoro serta beberapa universitas terkemuka lainnya.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko