INTENS PLUS – JAKARTA. Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu menyerukan untuk “menghapus” bulan Ramadan. Dia pun mengabaikan ketegangan di Tepi Barat serta Yerusalem Timur selama bulan suci tersebut.
“Apa yang disebut sebagai bulan Ramadhan harus dihilangkan, dan ketakutan kita terhadap bulan ini juga harus dihilangkan,” kata Eliyahu, seperti dikutip dari Anadolu Agency. Sabtu (9/3/2024).
Menteri Israel yang ekstremis itu menyampaikan pernyataan ini kepada Radio Angkatan Darat. Politisi sayap kanan tersebut adalah menteri dari partai Otzma Yehudit yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir.
Pernyataan Eliyahu tersebut disinyalir menyusul kabar kebocoran keamanan Israel. Kabar itu mengindikasikan kekhawatiran akan terjadinya peningkatan situasi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki selama bulan Ramadan.
Ini terjadi sebagai akibat dari perang Israel di Gaza dan pembatasan yang ingin diberlakukan oleh pemerintah Tel Aviv di Masjid Al-Aqsa selama berlangsungnya bulan suci Ramadan.
Media Israel mengatakan bahwa pemerintah Amerika menekan Tel Aviv untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas mengenai pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza sebelum Ramadan, yang dimulai sekitar tujuh hari lagi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meresponsnya dengan mengatakan, bahwa terlalu dini untuk mengatakan Tel Aviv telah mencapai kesepakatan mengenai pertukaran tahanan dengan Hamas.
Ketika pembicaraan mengenai kesepakatan pembebasan sandera berlanjut dengan mediasi dari AS, Qatar dan Mesir, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Israel akan menghentikan perangnya melawan Gaza selama Ramadan jika kesepakatan tercapai.
Kelompok Hamas Palestina, yang diyakini menyandera lebih dari 130 warga Israel, menuntut diakhirinya serangan Israel di Gaza sebagai imbalan atas kesepakatan penyanderaan.
Kesepakatan sebelumnya pada November 2023 menghasilkan pembebasan 81 warga Israel dan 24 warga asing dengan imbalan 240 warga Palestina, termasuk 71 wanita dan 169 anak-anak.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menurut Tel Aviv menewaskan kurang dari 1.200 orang.
Setidaknya lebih dari 30.000 warga Palestina telah terbunuh dan 70.457 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko
Headline
Internasional
Menteri Israel Serukan Hapus Ramadan
- by Redaksi
- 09/03/2024
- 0 Comments
- 1 minute read
- 112 Views

Berita Terkait ...
