Forza: Kolaborasi Sineas Indonesia feat Amerika Usung Isu Sepakbola

INTENS PLUS – JAKARTA. Perusahaan film Indonesia Adhya Pictures siap merilis film tentang sepakbola berjudul Forza yang berkolaborasi dengan perusahaan film Amerika Serikat RIVA Studios untuk pertama kalinya.

Eksekutif Produser Film Forza, David Aditya Soeryadjaya menjelaskan pada The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar pada Senin (25/3) bagaimana proses kolaborasi terjadi. Ia mengatakan pendiri RIVA Studio yang berbasis di Miami, Amerika Serikat, Marco Balsamo memiliki ketertarikan pada sepakbola, bahkan menjadi pemain sepakbola. Di sisi lain, pendiri Adhya Pictures juga berminat pada sepakbola. 

“Setelah kita bicara dan akhirnya merasa ini sebuah kesempatan di mana kita bisa bawa Indonesia ke dunia. Apalagi (didukung isu) dari segi sepakbola, dari segi Bali-nya, dari segi kehidupan seorang Indonesia. Akhirnya kita membuat keputusan kita maju dan memproduksi film ini,” papar David dikutip, Selasa (26/3/2024).

David bilang, produksi Forza sudah selesai dan sedang dalam tahap pasca-produksi yang diperkirakan selesai pada Juni 2024. Mengenai jadwal tayang film Forza, David belum bisa memberitahu lebih lanjut karena akan disesuaikan dengan waktu perilisan yang tepat.

Sementara, Eksekutif Produser Shierly Kosasih menyebut merasa beruntung bisa dapat dukungan klub sepakbola asal Italia tersebut. Namun, ia menolak menjelaskan detail soal dukungan dari AC Milan. 

“Akan banyak spoiler kalau aku cerita lebih jauh,” ucapnya, sambil menambahkan bahwa syuting dilakukan di stadion dengan beberapa pemain AC Milan.

Ia hanya memastikan bahwa Marco Balsamo dari RIVA Studio membuat film dengan sepenuh hatinya. “Jadi, satu racikan yang buat fim ini menarik,” serunya.

Film itu mengisahkan tentang perjalanan seorang anak bernama Bima yang bermimpi menjadi pemain sepakbola profesional. Ia memperbaiki hidup keluarganya dan mengejar cita-cita dalam dunia sepakbola sampai akhirnya berhasil bergabung ke tim junior AC Milan.

Atiqah Hasiholan dan Yuriko Angeline sebagai pemeran film Forza menceritakan saat proses syuting berlangsung. “Di sini aku berperan sebagai ibunya Bima,” sebut Atiqah sambil menyebut film juga bercerita tentang konflik hubungan orangtuanya. 

Di sisi lain, Bima dan ibunya yang tinggal di sebuah perkampungan Bali menonjolkan sisi lain kehidupan masyarakat. Di kampung tersebut, kehidupan Bima bersinggungan juga dengan tokoh lainnya yang diperankan Yuriko Angeline. “Marco yang orang Itali melihat bahwa di Indonesia itu anyone bisa menjadi family, kebersamaan,” bebernya. 

Sutradara film Forza, Marco Balsamo berharap, karyanya dapat menjadi kebanggaan bagi dunia sepakbola. Selain itu dapat menjadi penyemangat bagi generasi muda Indonesia untuk mewujudkan mimpi di bidang olahraga.

“Karena itu kami berharap semua proses, baik itu proses syuting hingga nanti penayangan berjalan dengan lancar,” katanya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan takjub dengan kolaborasi sineas lintas negara dalam produksi film Forza.

“Adhya Pictures ini menggandeng RIVA Studios Amerika dan merupakan co-production Film Forza ini, dan dapat dukungan penuh dari AC Milan di Italia, klub sepakbola profesional Dewa United,” ujar Sandi.

Sandi pun menyatakan, pihaknya sedang memikirkan skema yang berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta BUMN supaya bisa memfasilitasi ekosistem sineas-sineas pemula supaya bisa naik kelas.

Film “Forza” mengisahkan tentang perjalanan seorang anak yang bermimpi menjadi pemain sepakbola profesional, memperbaiki hidup keluarganya, dan mengejar cita-cita dalam dunia sepakbola. Bima, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang tinggal di daerah kumuh di Bali, bermimpi menjadi pemain sepakbola profesional agar ia dapat keluar dari jeratan kemiskinan dan menafkahi keluarga tercintanya.

Bima pun bertemu dengan Marco, seorang pemain profesional Bali Royal FC yang hampir pensiun dari karir bolanya. Berkat pertemuan itu, mimpi Bima yang awalnya mustahil akhirnya menjadi kenyataan karena dia diberi kesempatan untuk berlatih sepakbola bersama tim muda AC Milan di Italia.

Film ini pun telah memulai proses syutingnya dengan lokasi utama di Bali dan Italia, serta siap untuk dirilis dalam beberapa waktu ke depan.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko