Jabodetabek Kesehatan

Terpengaruh Iklim, DBD di Jaksel Naik Dua Kali Lipat

INTENS PLUS – JAKARTA. Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Selatan naik dua kali lipat dibanding periode yang sama di tahun lalu. Diperkirakan, jumlah kasus masih dapat terus bertambah sampai Mei mendatang akibat terpengaruh iklim.

Menurut data dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, ada 221 kasus demam berdarah di Jakarta Selatan per 21 Maret 2024. Jumlah itu naik dari Februari sekitar 206 kasus dan 82 kasus pada bulan Januari.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati menyebut kenaikan kasus DBD pada Maret 2024 paling signifikan. Sebab pada periode yang sama di tahun lalu, yaitu Maret 2023, tercatat 100 kasus DBD di Jakarta Selatan.

“Jumlah kasus (DBD pada Maret 2024) meningkat dua kali lipat di bulan yang sama tahun lalu, sama seperti yg disampaikan oleh Kemenkes,” katanya, Selasa (26/3/2024).

Berdasarkan data yang ada, kata Yudi, Jakarta Selatan pun jadi penyumbang kasus DBD terbanyak di DKI Jakarta dengan jumlah 221 kasus, disusul Jakarta Barat 219 kasus, kemudian Jakarta Timur 114 kasus, Jakarta Utara 75 kasus, Jakarta Pusat 50 kasus dan Kepulauan Seribu dua kasus.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta memprediksi kasus DBD di Jakarta masih akan terus mengalami kenaikan hingga Mei 2024 akibat kondisi iklim.

“Masih sesuai dengan prediksi kita, memang masih meningkat. Kita perkirakan sampai Mei, kalau lihat iklim. Kan kita punya ‘DBD clean’ untuk memperkirakan status berdasarkan iklim. Jadi, diperkirakan masih akan naik sampai dengan Mei,” jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati.

Ani berharap, jika perubahan iklim semakin membaik, maka kasus DBD di Jakarta bisa terus menurun.

Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk menerapkan langkah pencegahan kasus demam berdarah yang bisa diambil di antaranya pemberantasan sarang nyamuk, pemeriksaan jentik berkala, gerakan 3M plus, penguatan surveilans hingga fogging.

Masyarakat juga minta mewaspadai gejala DBD yang umumnya diawali dengan demam tinggi, untuk itu sebelum dibawa ke rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya, dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih. Jika memiliki gejala panas, dapat pula dilakukan kompres dan meminum obat panas. Dianjukan pula, masyarakat untuk mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang lebih banyak.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *