INTENS PLUS – BALI. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi pungutan pajak bagi wisatawan mancanegara (wisman) di Bali, yang digunakan untuk membiayai Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R).
Sandiaga mengharapkan pengelolaan sampai di Bali dapat lebih baik ke depannya melalui sokongan pajak wisman. Dia pun mengucapkan apresiasinya kepada stakeholder untuk pengelolaan dengan pola TPS3R yang dimanfaatkan dari uang pungutan wisman.
“Bisa mendorong bank sampah lebih banyak dan lebih berkelanjutan,” lontarnya. Rabu (27/3/2024).
Lebih lanjut, Sandiaga mengaku pihaknya akan mendukung sosialisasi pungutan wisman yang masuk ke Bali. Dia juga berencana untuk melakukan koordinasi lintas Kementerian/Lembaga agar sosialisasi pajak wisman ke Bali semakin masif.
“Ada kementerian luar negeri, melalui maskapai dan juga stakeholder pariwisata lainnya,” jelasnya.
Berdasar catatan Sandiaga, kini 40% wisman telah membayar biaya Rp150 ribu untuk masuk ke Bali. Angka tersebut berdasarkan data sejak aturan ini berlaku sejak Februari 2024 lalu.
“Baru 40% yang baru membayar pungutan. Kepatuhan akan kita tingkatkan,” tegasnya.
Teepisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Bali, I Made Teja, mengatakan saat ini sedang merancang biaya operasional TPS3R yang memanfaatkan uang pungutan wisman.
“Kami mengharap itu dulu, kami sedang melakukan evaluasi apakah memang dibantu (uang pungutan wisman) untuk operasional, mungkin kita dukung dengan pengadaan kendaraan roda tiga pengangkut sampah atau yang lain tapi kita masih buat kajian dulu biar tidak salah,” kata dia.
I Made Teja pun mengatakan, pihaknya fokus pada TPS3R yang berada di sekitar kawasan wisata. Mengingat masalah sampah di sepanjang pantai jadi masalah yang menurutnya butuh segera diselesaikan.
I Made Teja pun mencacat, 30% dari 278 TPS3R di Bali berada di kawasan pariwisata dan membutuhkan dukungan lebih, karena selama ini yang menjadi kendala di sana adalah biaya listrik dan penggajian pekerja.
Secara rinci, I Made Teja menyebut TPS3R yang hendak dioptimalkan dengan pungutan wisman adalah yang berada di kawasan pariwisata seperti Kabupaten Badung, Tabanan, dan Kota Denpasar.
Sementara terkait sampah kiriman di sepanjang pantai, menurutnya, bisa diselesaikan oleh pemerintah daerah setempat. Salah satunya telah dilakukan oleh Kabupaten Badung yang sudah berupaya menangani permasalahan sampah kiriman di tepi pantainya.
“Kalau di Badung dengan alat-alat mesin penghancur sudah ada, kayu tinggal masuk langsung menjadi butir-butir kecil. Kalau daerah lain belum punya, kalau Denpasar punya juga tapi tinggal memanfaatkan itu saja,” ujarnya.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko
Bali
Ekonomi
Headline
Sandiaga Uno Apresiasi Pajak Wisman Masuk Bali Dukung TPS3R
- by Redaksi
- 27/03/2024
- 0 Comments
- 1 minute read
- 106 Views

Berita Terkait ...
