INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Perum Bulog Kanwil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan beberapa upaya untuk memastikan keterjangkauan harga beras. Hal itu dilakukan mulai dari menggelar bantuan sosial, turut dalam pengawasan, dan menyerap hasil panen dalam negeri.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, Ninik setyowati, mrngatakan pihaknya menggelar penyaluran bantuan pangan untuk keluarga berpendapatan rendah. Masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) 10 kg sesuai data dari Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kemenko Perekonomian.
“Dan menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) melalui pasar tradisional, ritel modern, jaringan RPK/TPK yang berada di Wilayah Kerja Kanwil Yogyakarta,” ucapnya. Sabtu (30/3/2024).
Kemudian Bulog bersinergi dengan stakeholder seperti Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi/kabupaten, Satgas Pangan Pemerintah kabupaten/kota, Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, untuk melakukan pengawasan langsung ke pasar tradisional maupun ritel modern, guna memastikan harga beras sesuai harga eceran tertinggi (HET).
“Selain monitoring harga, Bulog bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota dan juga dinas terkait melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM), pasar murah di kapanewon maupun di halaman kantor-kantor sebagaimana permintaan instansi/dinas,” lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Ibrahim menyampaikan untuk mengatasi tingginya harga beras saat ini, BI DIY bersama dengan TPID di tingkat provinsi dan kabupaten/kota menyelenggarakan gerakan operasi pangan murah Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) dan Gerakan Pangan Murah (GPN).
“Perkiraan kami ini juga sudah mulai panen. Harapan kami harga beras akan stabil,” ucapnya.
Selain itu, Bulog telah melakukan penyerapan beras dalam negeri dengan mekanisme komersial, seiring dimulainya masa panen. Beras yang diserap sebanyak 600 ton dengan harga bervariasi di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
“Jumlahnya masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan pasar komersial, sejumlah 600 ton,” ucapnya.
Berdasar informasi jajarannya, Nanik bilang saat ini panen mulai sudah di beberapa titik. Bulog berharap saat panen semakin merata dapat melakukan penyerapan beras petani. Beras ini akan menjadi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk disimpan di gudang.
HPP untuk CBP telah diatur melalui Peraturan Badan Pangan Nasional No 6 Tahun 2023. Rinciannya yakni Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp5.000 per kg, Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Bulog Rp6.300 per kg, dan beras di gudang Bulog Rp9.950 per kg.
Menurutnya stok beras yang dimiliki Bulog Kanwil Yogyakarta saat ini 10.000 ton. Dalam waktu dekat akan ada tambahan movement nasional (Movenas) dari Jawa Tengah sebanyak 5.000 ton untuk memperkuat stok yang ada.
“Berikutnya secara berkala penambahan stok masih terus berlangsung. Selain itu Bulog juga telah siap melaksanakan penyerapan dalam negeri 2024 dari panen yang mulai ada di beberapa titik,” jelasnya.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko
Ekonomi
Yogyakarta
Bulog Pastikan Keterjangkauan Harga Beras di Yogyakarta Stabil
- by Redaksi
- 30/03/2024
- 0 Comments
- 2 minutes read
- 146 Views

Berita Terkait ...
