Headline Yogyakarta

DPRD DIY Lontarkan Wacana Audit Mitigasi Bencana Destinasi Wisata

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Ketua Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Suwanto, melontarkan wacana audit mitigasi bencana pada destinasi wisata.

Politisi PDIP itu menegaskan, DIY yang mengusung pariwisata sebagai sektor tumpuan penggerak ekonomi, wajib memperhatikan mitigasi bencana demi kenyamanan dan keamanan wisatawan.

“Membangun pariwisata harus memperhatikan mitigasi bencana,” lontarnya. Kamis (4/4/2024).

Eko bilang, pengembangan sektor pariwisata jangan sampai mengabaikan faktor keamanan dan mitigasi bencana. Dia pun menyebut contoh pembangunan destinasi wisata yang patut dievaluasi, yaitu beberapa jurang di kawasan pantai selatan Gunungkidul yang dibangun resto.

“Aturannya, jarak aman 200 meter dari pantai. Tapi ini tidak. Bikin pagar persis di pinggir pantai. Coba, sekali-sekali destinasi wisata dilakukan audit mitigasi bencana bekerja sama dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah),” cetusnya.

Momentum libur Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah telah disambut oleh pengelola destinasi wisata. Salah satunya, di kawasan Mangunan Dlingo Bantul. Selain berbenah, para pelaku pariwisata juga berkoordinasi dengan berbagai pihak.

“Kita berkoordinasi antara lain dengan Pam Swakarsa, Polmas, Tagana, Dinas Perhubungan dan kepolisian,” ungkap Purwo Harsono, Ketua Koperasi Wisata Notowono Mangunan, Rabu (3/4/2024), di Rumah Makan Cimoll Resto Yogyakarta.

Saat menjadi narasumber diskusi Forum Wartawan Unit DPRD DIY bertema Optimalisasi Wisata di Libur Lebaran 2024, pria yang akrab disapa Ipung itu menyampaikan langkah-langkah yang sudah dilaksanakan.

Di antaranya, kata dia, memasang stiker berisi imbauan untuk berhati-hati. Selain itu, imbauan serupa juga dipasang pada lokasi-lokasi tertentu, mengingat jalur wisata menuju Mangunan terbilang cukup berisiko terutama untuk kendaraan besar.

Setidaknya, sudah tiga kali terjadi kecelakaan bus pariwisata yang menyita perhatian publik. “Kami menyiapkan imbauan untuk oper gigi kecil, matikan AC saat menanjak. Dulu, kita pasang stiker itu di bus-bus. Sekarang kita juga siap mencetak,” ungkapnya.

Meski ada risiko dan sempat meredup, menurut Ipung, para pelaku pariwisata di Mangunan bersyukur mampu bangkit lagi. Saat ini dari sepuluh pokmas (kelompok masyarakat) setidaknya empat sudah bangkit.

Dia mengakui, beragam paket wisata maupun destinasi yang berada di Mangunan banyak diminati wisatawan. Apalagi tamu dari mancanegara, mereka rata-rata sangat mengagumi potensi kearifan lokal di sana.

Dia mencontohkan, wisatawan dari Qatar merasa kagum saat diajak ikut ronda atau diajak memberi pakan sapi. Bahkan pada Idulfitri tahun ini pihaknya menawarkan paket khusus bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana malam takbiran di daerah perbukitan tersebut.

Satu lagi, kata Ipung, potensi desa wisata dan wanawisata di Mangunan juga tak kalah menarik minat wisatawan untuk datang. Ditambah lagi keberadaan rumah-rumah adat yang ternyata juga digemari. “Rumah adat paling banyak peminatnya,” kata Ipung.

Selain aspek konstruksi yang unik, wisatawan juga tertarik dengan rangkaian cerita di balik pendirian bangunan rumah tersebut, beserta kearifan lokal yang masih dipertahankan oleh masyarakat setempat.

Narasumber lainnya, Sekretaris Dinas Pariwisata DIY, Lis Dwi Rahmawati, menyatakan Dinas Pariwisata DIY bersama instansi terkait masih membahas perbaikan fasilitas termasuk akses jalan di Mangunan.

Ini diperlukan mengingat sektor pariwisata maupun pergerakan wisatawan sangat terkait erat dengan akses yang aman, nyaman dan menyenangkan.

Dia meyakini momentum libur Lebaran Idulfitri 2024 akan berdampak positif bagi perputaran ekonomi di DIY.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko/Elis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *