Headline Internasional

Pascaserangan Iran ke Israel: Amerika Kumpulkan Sekutu, Kemenlu RI Sediakan Hotline

INTENS PLUS – JAKARTA. Serangan Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam merusak sebuah pangkalan militer Israel. Amerika Serikat (AS) segera mengumpulkan Sekutu untuk bantu negara Zionis itu.

Sementara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI siagakan hotline dan terus memantau Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran, Israel, dan Timur Tengah.

Mengutip AFP, pada Minggu (14/4/2024), Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari mengakui serangan Iran menyebabkan kerusakan pada sebuah pangkalan Israel.

“Hanya beberapa rudal yang jatuh di wilayah negara Israel dengan sedikit kerusakan pada sebuah pangkalan militer di selatan, dengan hanya sedikit kerusakan pada infrastruktur,” kata Hagari dalam pernyataan resminya.

Kantor berita resmi Iran, IRNA, sebelumnya melaporkan bahwa pangkalan udara Israel yang paling penting di Negev menjadi target rudal Kheibar.

“Gambar dan data menunjukkan bahwa pangkalan tersebut mengalami serangan berat,” lapor IRNA. IRNA menuturkan, pangkalan udara di Negev digunakan oleh Israel untuk menghantam konsulat Iran di Damaskus pada 1 April. Itu adalah sebuah serangan udara mematikan Israel yang memicu Iran untuk melakukan serangan drone dan rudal kali ini. Televisi pemerintah Iran melaporkan, bahwa setengah dari rudal yang diluncurkan dari Iran ke Israel telah berhasil mencapai target.

Di sisi lain, Israel mengatakan sebagian besar rudal Iran berhasil dicegat. Namun menambahkan bahwa serangan itu masih berlangsung.

Terpisah, Presiden AS Joe Biden bakal bertemu dengan pimpinan Group of Seven atau G7 usai penyerangan militer Iran ke jantung kota, Tel Aviv, Israel.

Biden mengatakan pertemuan itu akan membahas soal tanggapan dari tujuh negara dengan perekonomian yang maju itu atas peristiwa tersebut.

“Besok, saya akan bertemu dengan rekan-rekan pemimpin G7 untuk mengoordinasikan tanggapan diplomatik yang bersatu terhadap serangan Iran yang kurang ajar,” ujarnya dalam siaran pers Gedung Putih, Minggu (14/4/2024).

Dia menekankan bakal tetap waspada terhadap ancaman yang menyasar fasilitas maupun pasukan militer G7. Bahkan, Biden bakal melakukan tindakan serius apabila hal tersebut terjadi.

“Meskipun kami belum melihat serangan terhadap pasukan atau fasilitas kami saat ini, kami akan tetap waspada terhadap semua ancaman dan tidak akan ragu untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami,” pungkasnya.

Negara-negara yang tergabung dalam G7 pun telah angkat bicara terhadap serangan ini. Misalnya, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengutuk serangan udara Iran terhadap Israel.

“Dengan serangan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dibenarkan ini, Iran mempertaruhkan kebakaran regional,” kata juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit.

Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne mengutuk serangan pesawat tak berawak Iran terhadap Israel sebagai tingkat baru dalam ancaman terhadap keamanan.

“Prancis mengutuk dengan sangat tegas serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel,” katanya di platform X.

Selain itu, Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak mengatakan bahwa Iran telah melakukan tindakan sembrono, karena bakal mengancam akan menjadi eskalasi regional yang besar.

Dia juga memastikan bakal terus mendukung keamanan seluruh mitranya termasuk Israel. “Terus membela keamanan Israel dan semua mitra regional kami,” ujarnya.

Sedangkan Kemenlu RI masih memantau kondisi WNI pasca serangan Iran ke Israel. Dalam sebuah keterangan resmi, Kemenlu terus lakukan komunikasi dan koordinasi dengan KBRI Amman, KBRI Tehran, dan Perwakilan RI lainnya di Timur Tengah, untuk memantau situasi para WNI yang tinggal di kawasan tersebut.

“KBRI Amman telah menjalin komunikasi dg para WNI yang menetap di wilayah Israel. Hingga saat ini tidak ada informasi WNI yang terdampak dalam serangan balasan Iran ke Israel pada tanggal 14 April 2024,” tulis keterangan resmi itu.

Database KBRI Amman mencatat terdapat 115 WNI yg berada di Israel. Mayoritas menetap di Jerussalem, Tel Aviv, dan Arava.

Sedangkan KBRI Tehran mencatat terdapat 376 WNI yang menetap di Iran. Mayoritas adalah pelajar/mahasiswa di kota Qom.

Sebelumnya pada tanggal 13 April 2024, Kementerian Luar Negeri telah sampaikan imbauan kepada para WNI untuk tingkatkan kewaspadaan dan menunda perjalanan ke Iran dan Israel.

“Dalam kondisi darurat agar segera menghubungi hotline Perwakilan RI terdekat.”

“Hotline KBRI Tehran: +989024668889, Hotline KBRI Amman: +962779150407, Hotline KBRI Kairo: +201022229989,” tambah pernyataan itu.

Sebelumnya, Iran meluncurkan serangan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam. Ini merupakan serangan langsung pertama Teheran terhadap wilayah Tel Aviv.

Serangan Iran terjadi ketika proksi Teheran di Irak, Lebanon, Suriah dan Yaman melancarkan serangkaian serangan terhadap sasaran-sasaran Israel dan Barat sejak tanggal 7 Oktober, ketika Hamas yang didukung Iran melancarkan serangan di Israel Selatan, yang memicu serangan membabi buta Tel Aviv ke Gaza, Palestina.

Ini juga terjadi setelah serangan drone Israel mengenai Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menyebabkan beberapa jenderal tertinggi Iran meninggal dunia.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *