Regional Sorotan

Pecat 249 Nakes, Kekayaan Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit Disorot

INTENS PLUS – MANGGARAI. Lonjakan harta kekayaan Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit pada tahun 2023 jadi sorotan. Hal itu kemudian dikaitkan dengan pemecatan 249 tenaga kesehatan (nakes) yang menuntut kenaikan gaji pada 12 Februari 2024 dan 6 Maret 2024 lalu.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, kekayaan Herybertus di tahun 2023 total mencapai Rp33,1 miliar. Padahal di tahun 2022, harta kekayaannya hanya sekitar Rp4 miliar. 

Lonjakan harta kekayaan Herybertus yang signifikan terwujud dalam harta tanah dan bangunan. Total kekayaan dari harta tanah dan bangunannya mencapai Rp 33.840.010.000 di tahun 2023. Sedangkan di tahun 2022 hanya Rp 2.692.518.000.

Secara rinci, berikut adalah harta kekayaan Herybertus dari sisi tanah dan bangunan.

1. Tanah dan Bangunan Seluas 735 m2/858 m2 di KAB / KOTA MANGGARAI, HASIL SENDIRI Rp. 1.076.640.000
2. Tanah Seluas 2500 m2 di KAB / KOTA MANGGARAI BARAT, WARISAN Rp. 7.750.000.000
3. Tanah Seluas 5949 m2 di KAB / KOTA MANGGARAI BARAT, WARISAN Rp. 18.441.900.000
4. Tanah Seluas 690 m2 di KAB / KOTA MANGGARAI BARAT, WARISAN Rp. 5.143.950.000
5. Tanah dan Bangunan Seluas 544 m2/650 m2 di KAB / KOTA MANGGARAI, HASIL SENDIRI Rp. 684.816.000
6. Tanah dan Bangunan Seluas 150 m2/36 m2 di KAB / KOTA MANGGARAI, HASIL SENDIRI Rp. 175.000.000
7. Tanah dan Bangunan Seluas 1160 m2/72 m2 di KAB / KOTA MANGGARAI, WARISAN Rp. 179.368.000
8. Tanah Seluas 1007 m2 di KAB / KOTA MANGGARAI, WARISAN Rp. 148.336.000
9. Tanah Seluas 30000 m2 di KAB / KOTA MANGGARAI, HASIL SENDIRI Rp. 220.000.000
10. Tanah Seluas 1250 m2 di KAB / KOTA MANGGARAI, HASIL SENDIRI Rp. 20.000.000

Sedangkan harta kekayaan dari segi alat transportasi dan mesin mencapai Rp 634.000.000 dengan rincian sebagai berikut. 

1. MOBIL, MITSUBISHI LIGHT TRUCK Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp. 120.000.000
2. MOBIL, MITSUBISHI/PAJERO JEEP Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp. 300.000.000
3. MOBIL, MITSUBISHI L300 PU FB-R Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 110.000.000
4. MOTOR, YAMAHA SEPEDA MOTOR Tahun 2012, HADIAH Rp. 4.000.000
5. MOBIL, MITSUBISHI TRUK Tahun 2006, HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000

Dari segi harta bergerak lainnya, Herybertus masih memiliki harta senilai Rp 401.950.000, harta kas dan setara kas senilai Rp 368.721.376. Sehingga, total kekayaannya saat ini mencapai Rp 33.144.681.376. Perbandingan peningkatan kekayaannya dari tahun 2022 total mencapai sekitar Rp 29 miliar.

Sebelumnya, Herybertus memecat sebanyak 249 nakes non-aparatur sipil negara (ASN). Ia tak memperpanjang Surat Perintah Kerja (SPK) Nakes untuk 2024 setelah ratusan nakes non-ASN itu berunjuk rasa menuntut kenaikan gaji.

“249 (nakes non-ASN yang dipecat), rata-rata ikut demo mereka,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Manggarai Bartolomeus Hermopan,(15/4/2024).

Ratusan nakes non ASN dari 25 puskesmas itu memang sudah dua kali melakukan demonstrasi untuk menyampaikan aspirasinya. Sekitar 300 nakes non-ASN menggeruduk Kantor Bupati Manggarai pada 12 Februari 2024. Aksi serupa dilakukan di DPRD Manggarai pada 6 Maret 2024.

Mereka menuntut SPK diperpanjang dan kenaikan gaji agar setara dengan upah minimum kabupaten (UMK). Para nakes tersebut juga menuntut kenaikan tambahan penghasilan (tamasil).

Aspirasi lainnya mereka meminta penambahan kuota seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024.

Selama ini, para nakes non-ASN itu hanya mendapat upah Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu per bulan. Upah itu dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Tomy, sapaan Bartolomeus Hermopan, mengatakan SPK nakes non ASN lainnya sudah diperpanjang, yakni mereka yang sudah bertahun-tahun kerja. Ia menegaskan tak ada nakes non ASN baru yang diberikan SPK oleh Bupati Manggarai.

“Tidak memperpanjang SPK untuk 2024 mulai April. Dengan tidak diperpanjang itu, ada kemungkinan tidak bekerja lagi,” jelas Tomy.

Tomy menjelaskan SPK berlaku setahun dan biasanya diperpanjang setiap tahun. Ia mengaku tidak mengetahui alasan bupati tak memperpanjang nakes non ASN yang ikut demonstrasi tersebut.

Meski begitu, Tomy menyebut bupati tak memperpanjang SPK para nakes tersebut lantaran mereka tidak disiplin dan tidak loyal. “Pak Bupati melihat adanya ketidaksiplinan dan segala macam pertimbangan. Di situ jelas alasan pemberhentian kalau pemecatan mungkin terlalu, karena ketidakdisiplinan dan tidak loyal,” terang Tomy.

Ratusan nakes yang dipecat itu malah meminta maaf. Mereka juga memohon kepada Bupati agar kembali dipekerjakan.

“Kami minta maaf mungkin ada kata-kata yang tidak sopan pada saat ditemui wartawan pada saat wawancara. Mungkin ada tutur kata kami yang tidak berkenan,” kata Koordinator Forum Nakes non-ASN Elias Ndala, Rabu malam (10/4/2024).

Ratusan nakes itu memohon Bupati Manggarai untuk memperpanjang SPK mereka. Elias berharap para nakes bisa bertemu langsung dengan Bupati Manggarai untuk menyampaikan secara langsung permintaan maaf. Mereka juga meminta agar dipekerjakan kembali.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *