Pendidikan Yogyakarta

Civitas UPNYK Tingkatkan Kesiapsiagaan dan Antisipasi Bencana

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Universitas pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta (UPNYK) menggelar simulasi gempa bumi dan kebakaran gedung baru. Langkah ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan antisipasi bahaya para civitas akademik dalam penanganan bencana.

Ketua peringatan hari kesiapsiagaan bencana 2024 UPNYK, Arif Riyanto Budi Nugroho mengatakan, kesiapsiagaan itu melibatkan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jogja dan Palang Merah Indonesia (PMI). Sementara peserta dari satuan pengamanan kampus, tenaga kependidikan masing-masing unit satuan kerja (satker) dan mahasiswa.

“Kurang lebih 100 personil kami libatkan dalam kegiatan pengurangan risiko bencana di Kampus YKPN ini,” sebut Arif disela acara simulasi gempa bumi dan kebakaran bangunan baru Gedung Laboratorium Terpadu dan Gedung Layanan Akademik Prof. Drs. H. R. Bambang Soeroto Kampus 1, Jumat (26/4/2024).

Arif bilang, aktivitas ini sekaligus dalam rangka peringatan hari kesiapsiagaan bencana 2024 Pengurangan resiko bencana diisi dengan sejumlah materi dan simulasi evakuasi korban bencana.

“Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran, dan kewaspadaan mengenai kerawanan bencana di lingkungan kampus bagi civitas akademika,” ujarnya.

Pelatihan pemadam kebakaran | Foto : Gunawan

Simulasi tersebut secara tidak langsung mengkampanyekan bahwa UPNYK sebagai kampus peduli bencana. Melalui simulasi ketangguhan civitas akademika dalam penanganan bencana menjadi meningkat.

“Bangunan UPNYK dikonstruksikan tahan gempa, terutama gedung baru. Hari ini kami simulasi kebencanaan di sini,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana UPNYK, Eko Teguh Paripurna menjelaskan, kegiatan pelatihan ini untuk menguji bagaimana agar bisa lebih aman ketika berada di dalam gedung.

“Ini gedung baru, kita gunakan sekaligus dalam tanda petik evaluasi kelayakan untuk evakuasi, pengamanan dan yang lain,” kata Eko Teguh Paripurna.

Kemudian memastikan kesesuaian bagaimana jalur evakuasi dapat dimanfaatkan secara maksimal ketika terjadi bencana. Apakah lazim bisa digunakan secara baik untuk evakuasi dan seterusnya.

“Kebetulan yang latihan simulasi itu para pihak yang ada di sini,” ujarnya.

Harapannya ketika ada gempa bumi, kebakaran civitas akademika bertindak sesuai dengan yang seharusnya dilakukan. Oleh sebab itu jenis latihannya berupa upaya evakuasi, pertolongan, dan penanganan.

“Sambil memastikan kedepannya bahwa UPNYK bisa menjadi tempat perlindungan bagi warganya dan juga orang lain ketika membutuhkan,” ungkapnya.(*)

Penulis: Fatimah Purwoko/Elis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *