Headline Internasional

WNI Tawuran di Korsel, Satu Tewas Empat Terluka

INTENS PLUS – JAKARTA. Dua kelompok Warga Negara Indonesia (WNI) terlibat tawuran di kawasan Dalseo-gu, Daegu, Korea Selatan pada Minggu (28/4/2024). Peristiwa yang melibatkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini mengakibatkan satu tewas dan empat lain terluka.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengkonfirmasi terjadinya peristiwa baku hantam tersebut.

“Perkelahian tersebut menyebabkan 1 WNI meninggal dunia dan 4 WNI luka-luka,” ujar Judha dalam rilis resmi, Rabu (1/5/2024).

Tak lama setelah itu, polisi di Korsel menahan satu WNI yang diduga pelaku penusukan. Kini, polisi masih melakukan penyelidikan termasuk menemukan penyebab perkelahian.

Menghindari kejadian serupa, Judha mengimbau WNI di Korsel untuk berhati-hati dan menghindari perselisihan.

“Khususnya para kelompok yang terlibat perselisihan, untuk menghentikan perselisihan dan menciptakan suasana tenang dan kondusif,” ujarnya.

Tak cuma di Korsel, perkelahian antar kelompok WNI pernah terjadi di Taiwan pada September 2023. Imbas perkelahian itu, satu WNI meninggal dan satu yang lain mengalami luka-luka.

Pihak berwenang Taiwan lantas menangkap 15 WNI terduga pelaku perkelahian tersebut.

Sementara itu, Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Seoul, Teuku Zulkaryadi, mengungkap bahwa aksi tawuran itu melibatkan pekerja ilegal.

“Mereka adalah PMI tapi saat ini status izin tinggal mereka, sudah ilegal atau overstay,” katanya.

Zulkaryadi mengungkapkan diantara para PMI tersebut, ada satu orang yang merupakan pelaku penikaman terhadap WNI lain, telah overstay di Korea Selatan sejak 2010 lalu.

“Ada info sedikit untuk pelaku, telah melanggar izin tinggalnya sejak 13 tahun yang lalu. Sejak 2010,” ujarnya.

Kini, pelaku penikaman yang turut terlibat tawuran tersebut sudah diamankan oleh kepolisian Daegu hari ini.

Zulkaryadi mengungkapkan pelaku tersebut berusia sekitar 40 tahun, tetapi saat ini pihaknya belum mengetahui identitasnya lantaran masih dimintai keterangan oleh polisi.

“Mohon maaf untuk identitas atau inisial belum bisa saya sampaikan karena masih dalam investigasi polisi,” katanya.

Dia pun menuturkan kronologi tawuran itu terjadi pada Minggu pagi sekira pukul 09.00 waktu setempat. Namun, katanya, terkait motif tawuran belum diketahui.

“Kejadiannya pada hari Minggu 28 April lalu. Sekitar jam 8-9 pagi ada kelompok WNI yang berkelahi di daerah Dalseo-gu, Daegu. Sebab perkelahian masih diinvestigasi polisi,” ujar Zulkaryadi.

Akibat insiden ini, ada satu korban tewas akibat ditikam dengan senjata tajam. Selain itu, ada empat orang lainnya yang mengalami luka berat dan ringan.

“Info dari polisi, satu orang korban ditusuk pelaku dengan senjata tajam sehingga terluka parah dan meninggal di RS.”

“Satu orang lain luka parah tapi sampai sekarang masih dalam perawatan. Tiga orang lainnya luka ringan dan sudah pulang sekarang,” imbuhnya.

Zulkaryadi mengungkapkan jenazah korban tewas pun tengah dalam proses persiapan pemulangan ke Tanah Air.

Di sisi lain, dia mengatakan KBRI Seoul tetap akan berkomunikasi dengan kepolisian Daegu terkait proses hukum terhadap pelaku penikaman.

“Jika nanti polisi akan mengangkat kasus ini ke kejaksaan dan selanjutnya ke pengadilan, nanti akan menunjuk pengacara pro bono dan translator,” tuturnya.

Dia juga mengungkapkan pihaknya bakal menjamin hak dari pelaku agar ditahan dengan layak.

“KBRI akan memastikan agar hak-haknya yang layak baik selama ditahan atau jika nanti sampai dihukum penjara,” tandasnya.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *