INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Universitas Gajah Mada (UGM) menggelar Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT), 18.726 peserta penuhi ujian yang dilaksanakan selama satu minggu, 30 April – 7 Mei 2024 mendatang dimana setiap harinya dilaksanakan sebanyak dua sesi.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Wening Udasmoro menyebutkan jumlah secara keseluruhan yang dibagi menjadi 14 lokasi ujian yang dipersiapkan mampu menampung sekitar 1.455 peserta sekaligus.
“Ujian dilaksanakan selama satu minggu, dari 18.726 Peserta, setiap harinya ada dua sesi, kecuali hari jumat. Ada 14 lokasi yang kita siapkan yang bisa menampung 1.455 peserta, ” ungkap Wening kepada wartawan di sela kunjungan Monitoring dan Evaluasi ujian UTBK-SNBT di Gedung Pembelajaran Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Jumat (3/5/2024).
Wening menyebutkan, beberapa lokasi ujian berada di Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Farmasi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Psikologi, Fakultas Teknik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Gedung Perpustakaan Pusat, Gedung Magister Manajemen FEB UGM dan Sekolah vokasi.
Sedangkan lokasi untuk peserta yang berkebutuhan khusus, disiapkan di salah satu ruang di Gedung Pascasarjana Tahir Lt 8 FKKMK dan Gedung Pembelajaran FEB UGM.
“Mahasiswa yang berkebutuhan khusus akan kita tempatkan di sana, ruang yang sudah disiapkan cukup nyaman untuk mereka mengerjakan ujian,” ujarnya.
Untuk waktu pelaksanaan ujian, Wening mengatakan, dibagi menjadi dua sesi yakni sesi pagi dimulai dari pukul 06.45 – 11.00 WIB. Sedangkan untuk sesi siang, dimulai dari pukul 13.00 WIB -15.00 WIB. Adapun untuk materi ujian, terdiri dari tes potensi skolastik, literasi dalam bahasa Indonesia, literasi dalam bahasa inggris serta penalaran matematika.
Wening juga mengutarakan soal upaya UGM mencegah sindikat joki dan tindakan curang peserta selama pelaksanaan ujian, Dia menegaskan setiap peserta akan selalu diawasi secara ketat oleh pengawas.
Dimulai dari pemeriksaan kelengkapan identitas dan dokumen pendukung. Setiap peserta dilarang untuk membawa alat komunikasi ke dalam ruangan.
“Sebelum ujian, semua peserta diperiksa kelengkapan identitasnya. Pengawas harus memastikan wajah peserta harus sama dengan identitas yang dibawa. Pengawas juga mengawasi peserta termasuk melarang peserta membawa alat komunikasi. Sistem sudah terbangun. Dilaksanakan kapan pun, sudah disiapkan dengan baik,” jelasnya.
Wening mengaku, selama 3 hari pelaksanaan ujian belum ditemukan kasus joki atau tindak kecurangan. Sementara untuk data peserta yang terlambat, ditemukan satu peserta yang terlambat lebih dari 30 menit sehingga gagal mengikuti ujian. Sedangkan peserta yang tidak hadir ada sekitar 8 orang.
“Total yang tidak hadir ada 8 orang. Kadang peserta yang tidak hadir ini sudah diterima kuliah baik di UGM maupun kampus lain,” ujarnya.
Wening menambahkan, terkait jumlah kuota mahasiswa yang diterima UGM tahun ini, bahwa UGM akan menerima sebanyak 10.372 mahasiswa baru terdiri dari kuota jalur reguler sebanyak 9.362 orang dan kuota IUP 1.010 orang mahasiswa.
Hal itu berdasarkan komposisi prosentase jalur masuk mahasiswa baru, pihaknya menerima sekitar 30 persen atau 2.821 mahasiswa dari jalur SNBP.
“Untuk jalur SNBT kami menerima sebesar 30 persen atau 2.824 dan jalur UM UGM sebanyak 40 persen atau 3.720,” sebutnya.(*)
Penulis : Elis