Headline Politik

Ganjar Nyatakan Ingin Jadi Oposisi, PDIP: Itu Sikap Pribadi

INTENS PLUS – JAKARTA. Ganjar Pranowo telah menyatakan sikap politiknya untuk tidak akan bergabung di pemerintahan Prabowo-Gibran. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu bilang, dia memilih jadi pengontrol pemerintahan baru dalam menjalankan roda birokrasi sebagai oposisi.

Menanggapi itu politisi PDIP, Hendrawan Supratikno, justru bilang kalau langkah Ganjar merupakan sikap pribadi.

“Setahu saya itu sikap Pak Ganjar Pranowo. Sikap PDIP tentu yang menyampaikan pasti Pak Sekjen atau DPP,” kata Hendrawan, dikutip dari Tirto, Rabu (8/5/2024).

Hendrawan lantas memastikan sikap pribadi Ganjar bukan merupakan perwakilan partai. Sebab menurutnya, Ganjar sebagai kader partai PDIP harusnya paham suasana kebatinan PDIP.

“Tentu sikap tersebut tidak disampaikan secara sembarangan. Sebagai kader PDIP dia (Ganjar) tahu suasana batin yang ada di PDIP. Tetapi sikap resmi PDIP bukan apa yang disampaikannya,” tutur Hendrawan.

Lebih lanjut, Hendrawan mengatakan oposisi bukan hal buruk dalam demokrasi. Dia meminta agar tidak dimaknai sebagai ekspresi ketidaksukaan atau memusuhi pemerintahan.

“Oposisi harus dilihat sebagai upaya melengkapi peran-peran politik dalam sistem demokrasi, agar sistem tersebut bekerja dengan baik,” tegas Hendrawan.

Sebelumnya, Ganjar mengumumkan dirinya tidak akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sikap itu, kata dia, sebagai pengontrol pemerintahan baru dalam menjalankan roda birokrasi.

“Saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini. Tapi saya sangat menghormati pemerintahan ini, dan kami akan melakukan kontrol dengan cara yang benar,” sebut Ganjar.

Dia menjelaskan menjadi oposisi tak menyurutkan niatnya untuk ikut membantu Indonesia. Dia ingin menunjukkan langkah tersebut menjadi contoh bagi masyarakat mengenai cara menyikapi perbedaan politik pasca Pemilu.

Ganjar pun meminta kepada semua pihak untuk saling menghargai setiap keputusan yang dilakukan oleh partai politik. Baik bergabung ke dalam pemerintahan atau menjadi oposisi. Dia menilai kedua posisi tersebut sama terhormatnya.

“Sehingga moralitas politiknya ada. Cara berpolitik yang benar mesti naik kelas dan semua sama-sama terhormat. Tidak perlu saling mencibir,” tandasnya.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *