INTENS PLUS – JAKARTA. Sejarah baru dunia fesyen terjadi Arab Saudi. Dikenal dengan negara konservatif, Arab Saudi membuat gebrakan dengan mengadakan fashion show pertama yang menampilkan model baju renang.
Pertunjukan fashion show, Red Sea Fashion Week yang diadakan pada 16-18 Mei 2024 di St. Regis Red Sea, Arab Saudi. Berlangsung di tepi kolam renang, menampilkan karya desainer Maroko, Yasmina Qanzal.
Sebagian besar karya yang ditampilkan Qanzal adalah setelan one-piece dalam nuansa merah, krem, dan biru. Para model memperlihatkan bahu dan sebagian perut mereka, menandakan perubahan besar dalam norma berpakaian di Arab Saudi.
“Memang benar negara ini sangat konservatif namun kami mencoba menampilkan pakaian renang elegan yang mewakili dunia Arab,” kata Qanzal kepada AFP yang dikutip, Sabtu(25/5/2024).
Qanzal pun mengaku tertarik dengan gelaran ini karena dia ingin ambil bagian dalam sejarah fesyen di Arab Saudi.
“Ketika kami datang ke sini, kami memahami bahwa peragaan busana baju renang di Arab Saudi adalah momen bersejarah, karena ini adalah pertama kalinya kami mengadakan acara seperti itu. Merupakan suatu kehormatan untuk terlibat dalam acara tersebut,” ujarnya.
Shouq Mohammed, seorang fashion influencer asal Suriah yang menghadiri peragaan busana tersebut, mengatakan hal ini tidak mengherankan mengingat upaya Arab Saudi untuk membuka diri terhadap dunia dan mengembangkan sektor fashion dan pariwisata.
Industri fashion pada 2022 menyumbang USD 12,5 miliar, atau 1,4 persen PDB nasional, dan mempekerjakan 230 ribu orang, menurut laporan yang diterbitkan tahun lalu oleh Komisi Mode Saudi.
“Ini pertama kalinya ada peragaan busana baju renang di Arab Saudi, tapi kenapa tidak? Serius kenapa tidak?” kata Mohammed.
Raphael Simacourbe, seorang influencer Prancis yang juga hadir dalam acara tersebut, menambahkan bahwa meskipun tidak ada yang bersifat vulgar di matanya, hal tersebut merupakan pencapaian besar dalam konteks Saudi.
“Berani sekali mereka melakukan hal itu hari ini, makanya saya sangat senang bisa menjadi bagiannya,” ucapnya.
Mengutip dari The Hindustan Times pada Senin 20 Mei 2024, langkah ini sangat signifikan mengingat negara Arab Saudi masih mengharuskan perempuan mengenakan jubah abaya yang menutupi tubuh kurang dari satu dekade lalu.
Pertunjukan tersebut berlangsung pada hari kedua Pekan Mode Laut Merah atau Red Sea Fashion Week perdana di St. Regis Red Sea Resort, yang terletak di lepas pantai barat Arab Saudi.
Resor ini merupakan bagian dari Red Sea Global, salah satu proyek raksasa yang menjadi inti program reformasi sosial dan ekonomi Visi 2030 Arab Saudi yang diawasi oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Pangeran Mohammed, yang naik menjadi pewaris takhta pada 2017, telah memulai serangkaian reformasi sosial dramatis dalam upaya untuk melunakkan citra keras Arab Saudi yang dikenal sebagai basis pergerakan bentuk Islam murni, Wahabisme.
Perubahan tersebut termasuk mengesampingkan polisi agama yang biasa mengusir laki-laki keluar dari mal untuk beribadah, memperkenalkan kembali bioskop, dan menyelenggarakan festival musik campuran.
Meskipun demikian, reformasi ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya represi yang menargetkan perbedaan pendapat, termasuk dari ulama konservatif yang memprotes tindakan tersebut.
Selain sektor fesyen, Arab Saudi juga tengah mengembangkan pariwisata dengan membangun resor mewah yang berlokasi di atas laguna di selatan Teluk Aqaba, sebuah kawasan resor utama yang oleh para pengembang disebut sebagai surga tertinggi.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Arab Saudi untuk mengubah dan memodernisasi negaranya, sambil tetap menghormati dan menampilkan budaya Arab.
Fashion show ini menjadi simbol dari kemajuan tersebut, menandai babak baru dalam sejarah sosial dan budaya Saudi yang semakin terbuka dan inklusif.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko
Headline
Internasional
Gelar Fashion Show Baju Renang, Sejarah Baru di Arab Saudi
- by Redaksi
- 25/05/2024
- 0 Comments
- 2 minutes read
- 122 Views

Berita Terkait ...
