INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X telah melantik dan mengambil sumpah Ir Sugeng Purwanto, MMA sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta serta Ir Srie Nurkyatsiwi MMA sebagai Pj Bupati Kulonprogo. Sebagaimana telah diatur dalam Permendagri No 4 Tahun 2023, Pasal 14 Ayat 1, bahwa masa jabatan Pj bupati dan wali kota satu tahun, dan dapat diperpanjang satu tahun berikutnya dengan orang yang sama atau berbeda.
Pada acara Pisah Sambut Penjabat Wali kota, Rabu malam (22/5) di Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta, Sugeng Purwanto mengaku siap mengemban tugas sebagai Pj Wali Kota. Dia bilang akan meneruskan prestasi yang telah di torehkan Pj Wali Kota sebelumnya. Terutama seperti yang telah dipesankan oleh Gubernur DIY yakni menyangkut desentralisasi pengelolaan sampah.
“Saya akan meneruskan hal positif yang telah dilakukan oleh Pak Singgih untuk Kota Yogyakarta meski jabatan yang saya jabat akan lebih pendek dari penjabat sebelumnya. Hal ini karena jabatan Pj Wali Kota Yogyakarta akan berakhir pada awal tahun 2025 seiring dilantiknya kepala daerah definitif hasil Pilkada 2024,” ungkapnya. Sabtu(25/5/2024).
Untuk pria yang sebelumnya menjabat Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat itu akan memaksimalkan kolaborasi bersama jajaran aparatur di lingkungan Pemkot Yogyakarta maupun masyarakat.
“Saya mohon dibantu, mohon didukung. Tidak hanya oleh jajaran Pemkot Yogya melainkan juga anggota dewan yang terhormat, Forkompimda serta intansi vertikal,” pintanya.
Sebelumnya, dalam pelantikan, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan bahwa desentralisasi pengelolaan sampah menjadi salah satu tantangan yang krusial. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulonprogo diharapkan dapat merencanakan dan mengimplementasikan konsep tata kelola sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Bagi Pemerintah Kota Yogyakarta, setidaknya harus diperkuat dengan visi tata kelola dan sampah pangan mengingat sektor pariwisata dan bisnis kuliner berpotensi menyumbang sampah pangan,” pesan Sultan.
Sementara itu, Kabupaten Kulonprogo juga diharapkan dapat mengoptimalkan peran wilayahnya sebagai Kota Bandara melalui potensi smart agriculture, smart tourism, dan circular economy. Pemerintah Kabupaten Kulonprogo harus cermat dalam memilih dan memilah investor dengan ketat dalam proyek Aerotropolis YIA sesuai program pembangunan yang telah direncanakan bersama Pemda DIY.
Menurutnya, kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) harus terus dilanjutkan untuk mengintegrasikan kawasan bandara dengan pengembangan infrastruktur pendukung yang efektif agar memberikan benefit nyata bagi Kabupaten Kulonprogo.
“Selain itu, UMKM di Kulon Progo harus diberikan dukungan khusus untuk meningkatkan standar dan keterjangkauan produk mereka agar memenuhi kualitas internasional dengan memanfaatkan fasilitas di YIA untuk mempromosikan produk-produk terkurasi kepada wisatawan internasional,” papar Sultan.
Sementara Srie Nurkyatsiwi, sebelum diangkat menjadi Pj Bupati Kulonprogo telah menjabat sebagai sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY. Ia dilantik menggantikan Made untuk masa jabatan paling lama 1 tahun sejak tanggal pelantikan.
Terkait dengan pengembangan Kulonprogo sebagai Kota Bandara, sesuai instruksi Sri Sultan, dia berharap Bandara YIA di Temon memiliki embarkasi sendiri. Sehingga proses persiapan berangkat haji menjadi lebih mudah dan efisien.
“Semoga harapan ini bisa terwujud di masa yang akan datang,” ucapnya saat pelepasan jemaah calon haji di Masjid Agung Kulon Progo, pada kamis (23/5/2024).(*)
Penulis : Fatimah Purwoko
Headline
Yogyakarta
Sugeng Maksimalkan Desentralisasi Pengelolaan Sampah, Siwi Diminta Kembangkan Bandara
- by Redaksi
- 26/05/2024
- 0 Comments
- 2 minutes read
- 136 Views

Berita Terkait ...
