INTENS PLUS – JAKARTA. Seorang diplomat Arab Saudi melaporkan bahwa jumlah korban tewas pada ibadah haji tahun ini tembus lebih dari 1.000 orang per Kamis, (20/6/2024).
Secara keseluruhan, dilaporkan telah tercatat 1.081 kematian yang terdiri dari 10 negera selama ibadah haji tahun ini. Angka-angka tersebut diperoleh melalui pernyataan resmi dari dari diplomat yang menangani respons negara mereka.
Dibeberkan, bahwa sebanyak 630 korban meninggal merupakan jemaah ilegal. Mereka merupakan jemaah yang tidak terdaftar melakukan ibadah haji.
Menurut sumber yang sama pun disebutkan, kematian para jemaah ini baru juga dilaporkan pada hari Kamis, termasuk 58 orang dari Mesir.
Dijelaskan, alasan kematian para jemaah haji, yang waktunya ditentukan oleh kalender lunar Islam, jatuh pada musim panas di Arab Saudi.
Pusat meteorologi nasional melaporkan suhu tertinggi di negara itu mencapai 51,8 derajat Celcius awal pekan ini di Masjidil Haram di Mekah.
Baru-baru ini juga tersebar puluhan video yang diposting di media sosial, yang menunjukkan mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan sekitar Masjidil Haram.
Kementerian Luar Negeri Yordania merilis pernyataan melalui media sosial pada hari Kamis yang mengkonfirmasi kematian 68 warga negaranya yang melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji, dan menambahkan bahwa 16 lainnya masih hilang.
Kementerian mengatakan banyak dari mereka yang meninggal dimakamkan di Mekah sesuai keinginan keluarga mereka.
Menurut penelitian di Saudi yang diterbitkan bulan lalu, suhu di wilayah tersebut meningkat 0,4 derajat Celcius, atau kurang dari satu derajat Fahrenheit, setiap dekade.
Setiap tahunnya, puluhan ribu jamaah berusaha menunaikan ibadah haji melalui jalur yang tidak teratur karena mereka tidak mampu membayar izin resmi yang seringkali mahal.
Pihak berwenang Saudi melaporkan bahwa mereka telah mengusir ratusan ribu jamaah haji yang tidak terdaftar dari Mekkah awal bulan ini, namun tampaknya masih banyak yang berpartisipasi dalam ibadah utama yang dimulai Jumat lalu.
Kelompok ini lebih rentan terhadap panas karena, tanpa izin resmi, mereka tidak dapat mengakses ruang ber-AC yang disediakan oleh otoritas Saudi untuk 1,8 juta jamaah yang berwenang untuk mendinginkan diri setelah berjam-jam berjalan dan berdoa di luar.
“Orang-orang lelah setelah dikejar oleh pasukan keamanan sebelum hari Arafat. Mereka kelelahan,” kata diplomat Arab itu, dikutip dari CBS News, Sabtu (22/6/2024).
Diplomat tersebut pun mengkonfirmasi penyebab utama kematian di kalangan jamaah haji Mesir adalah cuaca panas, yang memicu komplikasi terkait tekanan darah tinggi dan masalah lainnya.
Selain di Mesir, korban jiwa juga telah dikonfirmasi oleh otoritas Malaysia, Pakistan, India, Yordania, Indonesia, Iran, Senegal, Tunisia, dan wilayah otonom Kurdistan Irak, meskipun dalam banyak kasus pihak berwenang belum merinci penyebabnya.
Teman dan anggota keluarga sedang mencari jamaah yang masih hilang.
Pada hari Rabu, 19 Juni 2024, mereka menjelajahi rumah sakit dan mencari berita secara online, karena takut akan hal terburuk selama suhu yang sangat panas.
Arab Saudi belum memberikan informasi mengenai korban jiwa, meskipun melaporkan lebih dari 2.700 kasus kelelahan akibat panas terjadi pada hari Minggu saja.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko
Internasional
Sorotan
Lebih dari 1.000 Jemaah Haji di Arab Saudi Meninggal Akibat Cuaca Panas
- by Redaksi
- 22/06/2024
- 0 Comments
- 2 minutes read
- 167 Views

Berita Terkait ...
