Segera Purna, Jokowi Minta Maaf Atas Khilaf Selama Menjabat

INTENS PLUS – JAKARTA. Tak sampai tiga bulan lagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan purna tugas. Bertepatan dengan awal Bulan Kemerdekaan, Jokowi meminta maaf atas khilaf yang mereka lakukan selama menjabat.

Jokowi mengucapkan permintaan meminta maafnya pada masyarakat Indonesia saat Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka, di Halaman Istana Merdeka, Kamis (1/8/2024) malam. Permintaan maaf ini juga mengatasnamakan Wakil Presiden RI K.H Ma’ruf Amin.

“Di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi bilang, sebagai manusia dia punya keterbatasan yang menjadikannya tak mampu memenuhi kehendak semua orang.

“Kami sangat menyadari bahwa sebagai manusia, kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak,” sambungnya.

Jokowi juga mengatakan dirinya sadar tidak dapat memenuhi harapan semua pihak. Dia pun berujar, bahwa dirinya tidak sempurna.

“Saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhanahu wa ta’ala, Hanya milik Allah, Kerajaan Langit dan Bumi serta apapun yang ada di dalamnya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,” kata Jokowi.

Seperti diketahui tahun ini merupakan tahun terakhir Presiden Jokowi dan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin menjabat. Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih periode 2024 – 2029 akan dilantik pada bulan Oktober mendatang.

Dalam kesempatan itu Jokowi juga meminta para santri yang hadir untuk berdoa bersama, memohon pertolongan agar diberi kemudahan meraih cita-cita bangsa.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, hingga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Selain itu tampak pula, Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, dan K.H Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko