Edukasi Yogyakarta

Pemkot Yogyakarta Sosialisasi Ketahanan Pangan Melaui Festival Pangan Lokal

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Ketersediaan lahan yang sempit serta tingginya kebutuhan pangan, menjadikan kampung sayur ini sebagai sebuah pola untuk restorasi ekosistem perkotaan. Pemkot Yogyakarta menyediakan saran sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat secara luas dengan menggelar festival pangan lokal yang berlokasi di Lapangan Widorokandang SMA Negeri 3 Padmanaba, Kotabaru, Yogyakarta yang di mulai pada Jum’at, 23 – 24 Agustus 2024, pukul 14.00 s.d 22.00 WIB.

Kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan aktivitas petani milenial dari beberapa wilayah setempat yang dipamerkan dalam bentuk kontes, lomba dan lain sebagainya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Jogja Kadri Renggono mengatakan, pentingnya sosialisasi dalam pemenuhan ketahanan pangan lokal, pengembangan sektor pertanian di Kota Jogja. Yang selama ini mengangkat sistem pertanian perkotaan atau biasa disebut dengan urban farming maupun urban agriculture.

“Festival Pangan Lokal tahun ini mengusung pesan luhur tentang pentingnya mempertahankan dan menghargai pangan-pangan yang dihasilkan oleh para petani dan pelaku usaha lokal. Melalui festival ini, kita tidak hanya sekadar menghadirkan beragam kuliner, namun juga mengangkat kearifan lokal yang turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kita sebagai masyarakat Jogja,” ungkapnya. Sabtu (24/8/2024).

Renggono mengaku, sebagai konsennya dalam mendukung ketahanan pangan beberapa program atau kegiatan yang telah dilakukan, baik yang dibentuk oleh pemerintah maupun diinisiasi oleh warga yakni program Kampung Sayur, Lorong Sayur di jalan-jalan permukiman masyarakat, Tanaman Obat Keluarga serta optimalisasi pekarangan halaman rumah masyarakat dengan tanaman-tanaman pangan yang produktif.

 Lahan pekarangan dioptimalkan memiliki fungsi multi-guna, yakni mampu menghasilkan bahan pangan umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, rempah-rempah, tanaman obat, serta bisa untuk memelihara sumber bahan pangan hewani, seperti unggas, ternak hewan kecil, ikan, dan sebagainya.

“Potensi-potensi pertanian tersebut kemudian dikembangkan dan diolah untuk menciptakan produk-produk inovatif, unggulan, memiliki nilai ekonomi yang tinggi,” jelasnya.

Selain itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja Sukidi menyampaikan, tujuan dihadirkannya kegiatan Festival Pangan ini adalah sebagai wahana atraksi, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pangan lokal yang sehat. Selain itu juga sebagai daya ungkit wisata kuliner yang merupakan penggerak utama perekonomian di Jogja.

“Kami ingin mempromosikan produk pangan lokal dan UMKM lewat acara ini kepada masyarakat luas,” ucapnya.

Sukidi menjelaskan jumlah total peserta yang di hadirkan sebanyak 96 peserta yang mendaftar setelah dikurasi panitia, dan akhirnya dipilih sebanyak 40 peserta yang terdiri dari stand bahan pangan dan olahan jajanan tradisional.  Berasal dari kelompok tani, petani milenial Jogja, UMKM dan masyarakat umum.

“Agar menarik, tentu ada lomba lanscape sayur diikuti 34 peserta, lomba B2SA 42 peserta, lomba sayur buah cabai 102 peserta, lomba stand 42 peserta dan berbagai kegiatan lainnya,” ungkap Sukidi.(*)

Penulis : Elis

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *