INTENS PLUS – YOGYAKARTA. KWT Puspa Gemari di Kedaton, Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan kegiatan inovatif dalam rangka mendukung perekonomian lokal.
Fatimah Sadiyah, Ketua KWT Puspa Gemari, mengatakan mereka komunitas yang berfokus pada pemberdayaan perempuan di bidang pertanian dan usaha kecil.
“Dua produk baru yang diharapkan dapat menjadi unggulan, yaitu jamu kombucha dan lilin aromatherapy,” ucapnya. Minggu (13/10/2024).
Dia menjelaskan, komunitasnya mempunyai tujuan sebagai wadah kreativitas bagi anggota KWT Puspa Gemari dalam mengembangkan produk-produk yang bernilai ekonomis. Salah satunya dengan memanfaatkan bahan-bahan alami dan lokal.
“Produk-produk ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan dan menaikkan eksistensi KWT Puspa Gemari,” lontarnya.
Fatimah pun berharap, para anggota tidak hanya mampu menghasilkan produk yang berkualitas, tetapi juga bisa meningkatkan kreativitas dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan KWT melalui pengembangan produk.
“Produk-produk seperti jamu kombucha dan lilin aromatherapy diharapkan dapat membuka peluang baru di pasar lokal maupun luar daerah,” ujar Fatimah
Rangkaian kegiatan inovasi produk KWT Puspa Gemari dimulai dengan pembuatan jamu kombucha yang terbuat dari campuran kunyit serta fermentasi kombucha, step pada pembuatan jamu kombucha ini sangat diperhatikan terutama dari segi kebersihan alat serta tenaga pembuat.
Hal ini dilakukan karena sebagai salah satu poin penting agar produk yang dibuat dapat difermentasi oleh bakteri kombucha yang nantinya akan menjadi jamu fermentasi yang bercita rasa baik.
Selanjutnya kegiatan berlanjut, melakukan pembuatan Lilin Aromaterapi Minyak Jelantah yang terbuat dari bahan utama minyak jelantah diolah sekreatif mungkin sehigga dapat menghasilkan produk daur ulang yang bernilai ekonomis, diproduksi langsung oleh ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Puspa Gemari bersama Riga salah satu pengelola Desa Wisata Bumi Mataram, Tsalis Nur Salikhah sebagai Sekretaris KWT Puspa Gemari.
Rangkaian aktivitas diakhiri dengan pembuatan hormon tumbuhan yang dibantu oleh anggota team pengabdian dari Nilaksi Puspa Gemari.
Sekretaris KWT Puspa Gemari, Tsalis Nur Salikhah mengatakan, dengan adanya MBKM Community Service Batch 2 ini, besar harapan kolaborasi antara KWT Puspa Gemari dan mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta memberi manfaat.
“Harpaannya, yang sedang berjalan mengikuti program pengabdian ini bisa membantu KWT Puspa Gemari dalam mengatasi problem serta menaikkan eksistensi KWT melalui program-program kerja yang sudah direncanakan saat ini maupun nanti kedepannya agar tetap berkelanjutan” katanya.
Lebih lanjut, mahasiswa diharapkan dapat melakukan bounding dengan anggota KWT Puspa Gemari maupun warga setempat agar bisa saling mendukung dalam menjalankan kolaborasi dan program kerja yang telah direncanakan.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko