INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Magister Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (Mikom UPNVYK) diberi pelatihan Audit Komunikasi dengan tema “Enhancing Transparency, Building Trust” guna meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi tantangan praktik komunikasi korporat yang semakin kompleks.
Kegiatan tersebut diselengarakan di Laboratorium Public Relations UPNVYK, diikuti 20 peserta. Pelatihan itu diinisiasi oleh Prof. Dr. Puji Lestari, M.Si., selaku dosen pengampu mata kuliah Audit Komunikasi, yang didukung serta didanai dari anggaran Mikom oleh Koorprodi Mikom, Dr. Edwi Arief Sosiawan,M.Si.
“Saya melihat antusiasme peserta cukup tinggi, pengalaman ini dapat menjadi bekal praktis dalam menghadapi kebutuhan komunikasi korporat yang adaptif. Pelaksanaan pelatihan ini merupakan bentuk dukungan nyata kami bagi mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan analitis terhadap berbagai fenomena komunikasi korporat,” ungkap Puji. Selasa (29/10/2024).
Selain itu, audit komunikasi juga melatih mahasiswa untuk merancang strategi komunikasi yang efektif, mengelola reputasi, mengatasi krisis komunikasi, serta mengidentifikasi potensi masalah komunikasi.
Menurut Puji, berbagai keterampilan ini relevan dengan tantangan para profesional komunikasi pada berbagai industri yang semakin kompetitif. Mahasiswa MIKOM mendapatkan wawasan mendalam tentang audit komunikasi.
“Tindakannya, peserta pelatihan dibagi menjadi empat kelompok untuk menyusun proposal audit komunikasi dengan studi kasus yang variatif. Proposal yang telah disusun, kemudian dipresentasikan oleh setiap kelompok di hadapan para narasumber dan peserta lainnya. Setelah itu, kedua narasumber memberikan masukan konstruktif dan membagikan panduan dalam menyusun proposal audit yang efektif,” jelas Puji.
Puji Lestari berharap, pelatihan ini dapat memberikan keterampilan dalam penyusunan proposal audit komunikasi yang aplikatif. Selain itu, sebagai sarana mencetak auditor komunikasi yang andal.
“Kompetensi audit komunikasi bukan hanya sekadar menganalisis, namun juga berperan dalam membantu melihat bagaimana komunikasi dapat dikembangkan menjadi lebih terbuka, terpercaya, dan menjadi nilai tambah bagi organisasi,” kata Puji.
“Melalui pelaksanaan pelatihan ini harapan kami, bisa lahir praktisi komunikasi yang kompeten dan siap menciptakan komunikasi korporat yang transparan serta kredibel di berbagai sektor industri. Kami berkomitmen akan terus menyelenggarakan kegiatan yang menunjang perkembangan industri komunikasi,” imbuh Puji.
Pelatihan menghadirkan dua praktisi yang berpengalaman di bidang riset komunikasi, yakni Pranowo Tri Adhianto, B.Commun, M.Si., Direktur Riset dan Komunikasi IMAJIN Public Relations & Research, serta Endang Srihadi, S.Kesos., M.Kesos., peneliti kebijakan ekonomi sosial dan konsultan independen.
Endang Srihadi menjelaskan terkait pentingnya objektivitas, relevansi, dan pemahaman komprehensif ketika melakukan analisis audit komunikasi, dengan memperhatikan tingkatan analisis pada tingkat mikro atau makro perusahaan.
“Melakukan audit pada perusahaan perlu mempertimbangkan apakah analisis dilakukan di level mikro atau makro, serta tetap memperhatikan narasi induk perusahaan dan tujuan strategisnya,” ujar Endang Srihadi.
Endang menerangkan, keselarasan narasi utama sesuai dengan visi-misi dan tujuan perusahaan menjadi penekanan yang penting agar hasil audit komunikasi sesuai dengan konteks perusahaan serta mencapai sasaran yang relevan.
Selain itu, Pranowo Tri Adhianto menambahkan pada paparannya bahwa audit komunikasi sebaiknya diperlakukan layaknya ‘medical check-up’ bagi perusahaan. Di mana bukan hanya sebagai solusi ketika terjadi suatu masalah dan harus dilakukan dengan metodologi yang tepat.
“Audit komunikasi tidak hanya dilakukan ketika perusahaan memiliki masalah. Justru dapat dijalankan layaknya ‘medical check-up’ untuk menilai kondisi kesehatan komunikasi secara berkala serta memastikan seluruhnya berjalan optimal,” sebut Pranowo pada penjelasannya.(*)
Penulis : Elis