Bisnis Sorotan

Boikot Produk Afiliasi Israel Berdampak Nyata, KFC Tutup 47 Gerai

INTENS PLUS – JAKARTA. Gerakan boikot produk berafiliasi Israel, memiliki dampak nyata. Salah satunya terhadap waralaba KFC yang merugi sampai Rp555,08 miliar hingga terpaksa menutup 47 gerai.

Kerugian KFC itu tertuang dalam laporan keuangan Kuartal III 2024 PT Fast Food Indonesia. Emiten berkode FAST ini merupakan perusahaan yang menaungi jaringan restoran waralaba KFC Indonesia.

FAST menyebut ada dua penyebab kerugian besar perusahaan. Pertama, pemulihan usaha dari kondisi Covid-19 yang belum maksimal.

Pemicu kedua, situasi pasar makin memburuk akibat krisis Timur Tengah. Dalam situasi ini, KFC menjadi salah satu sasaran gelombang boikot masyarakat.

“Dua masalah ini telah berdampak negatif terhadap hasil grup untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024,” tulis manajemen dalam laporan keuangan. Selasa (12/11/2024).

Kerugian pada Kuartal III 2024 memang lebih buruk dibanding periode yang sama pada tahun lalu, dengan peningkatan rugi sebesar 266,59 persen (yoy). Pada Kuartal III 2023, FAST mencatat kerugian Rp152,41 miliar.

Kerugian besar tersebut membuat KFC terpaksa melakukan efisiensi usaha dengan menutup gerai dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawannya.

Per 30 September, FAST mengoperasikan 715 gerai. Padahal per Desember 2023, masih ada 762 gerai KFC yang beroperasi. Artinya, 47 gerai yang tak lagi dioperasikan alias ditutup.

Masih berdasarkan laporan keuangan Kuartal III 2024, seluruh grup usaha FAST tercatat memiliki 13.715 karyawan per 30 September 2024.

Jumlahnya turun drastis dibandingkan data 31 Desember 2023, di mana jumlah karyawan sebanyak 15.989 orang. Artinya, ada pengurangan hingga 2.274 karyawan.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *