News Regional

Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem, Modifikasi Cuaca Tabur Garam di Langit

INTENS PLUS – SURABAYA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur berupaya untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem.

Salah satu langkah yang dilakukannya adalah melaksanakan operasi modifikasi cuaca dengan menabur dua ton garam di langit.

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) ini dimulai sejak Rabu malam (18/12/2024) dan direncanakan berlangsung selama lima hari ke depan.

“Untuk saat ini sudah dua sortir, satu sortirnya mengangkut 1,2 ton garam yang dilakukan penghamburan,” ujar Gatot Soebroto, Kepala BPBD Jatim, Kamis (19/12/2024).

Gatot menjelaskan, sortir pertama dilakukan di perairan Madura menggunakan pesawat Cesna Karavan 208B.

“Kemarin malam dilakukan penghamburan di wilayah Madura Utara karena kondisi pada awan yang paling matang di wilayah tersebut,” ucap dia.

Menurut Gatot, sistem OMC ini dapat mengurangi debit air hujan. Ia menambahkan, sejak pelaksanaan operasi, wilayah Surabaya dan sekitarnya tidak mengalami hujan, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.

“Alhamdulillah kita rasakan sekarang tidak ada hujan di wilayah Surabaya. Hujan itu tidak terjadi di daratan tapi di laut,” ucapnya.

Setelah wilayah Madura, garam akan disemai di langit wilayah Mojokerto, Pasuruan, Lumajang, hingga Malang.

“Memang kondisi hujan di sana cukup tinggi. Maka kami coba untuk meminta kepada tim OMC untuk melakukan kegiatan di wilayah tersebut,” sebut dia.

Rencananya, OMC akan dilaksanakan dalam 5-6 kali sortir, dengan setiap sortir berlangsung selama 1,5-2 jam, termasuk pada malam hari. “Kami pun bisa melanjutkan apabila dibutuhkan untuk mengantisipasi banjir di wilayah Jawa Timur,” tutur dia.

Diketahui, banjir telah melanda sejumlah titik di Jawa Timur, termasuk Sidoarjo, Tuban, Malang, Ponorogo, Jombang, Mojokerto, dan Pasuruan.

“Tapi insha Allah dengan adanya OMC mungkin berdampak pada wilayah Pasuruan yang kita harapkan segera surut dengan adanya panas saat siang,” kata dia. (*)

Penulis: Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *