Headline Internasional

Kebakaran Hutan di Los Angeles, Lalap 16.000 Hektare Pemukiman

INTENS PLUS – JAKARTA. Kebakaran hutan melanda Los Angeles, Amerika Serikat (AS), melalap 16 Hektar Pemukiman serta 1.000 rumah mewah dan menewaskan sedikitnya lima orang pada Rabu (8/1/2025). 

Kebakaran dahsyat di Palisades disebabkan oleh angin di Pacific Palisades yang terjadi pada Selasa (7/1), api menyebar tak terkendali ke area seluas 16.000 hektare pada Rabu (8/1) membumi hanguskan pemukiman di tiga wilayah Los Angeles County. 

Angin kencang membuat api semakin menjalar ke 1.000 rumah di permukiman elite Pacific Palisades. Dan juga real estate favorit selebriti Hollywood pun juga hangus terbakar  termasuk rumah dari Eugene Levy, Anna Faris, Cary Elwes, Paris Hilton, Heidi Montag, James Wood, Diane Warren, Billy Crystal, James Woods dan Spencer Pratt.. 

Puluhan ribu orang mengungsi dari rumah mereka di kota terbesar kedua Amerika itu. 

Kepala Pemadam Kebakaran Daerah Los Angeles, Anthony Marrone, mengatakan bahwa krunya kewalahan dengan kecepatan api yang semakin meluas.

“Kami sebisa mungkin melakukan yang terbaik. Namun, kami tidak memiliki cukup personel pemadam kebakaran, untuk menangani kebakaran ini,” katanya, dikutip dari kantor berita AFP, Kamis (9/1/2025).

Kebakaran di Pacific Palisades menghanguskan sekitar 16.000 hektare luas wilayah sampai Rabu sore, membakar 1.000 rumah dan pertokoan. Api meluas melalap wilayah seluas 10.600 hektare di sekitar Altadena, sebelah utara Los Angeles. 

Empat wilayah terdampak dari peristiwa kebakaran yang terjadi di Los Angeles, antara lain: Wilayah Pacific Palisades: 15.832 hektare terbakar dan tidak berhasil diatasi atau 0 persen, Wilayah Eaton: 10.600 hektare terbakar dan tidak berhasil diatasi atau 0 persen, Wilayah Hurst: 855 hektare terbakar dan 10 persen berhasil diatasi, juga Wilayah Lidia: 348 hektare terbakar dan 40 persen berhasi diatasi dan Wilayah Sunset: 60 hektare terbakar dan tidak berhasil diatasi atau 0 persen.

Jalan-jalan di pinggiran kota terbakar, rumah-rumah rata dengan tanah, dan lima orang tewas, menurut laporan LA Times. 

Perintah memaksa mengevakuasi 30.000 penduduk, sebanyak sekitar 70.000 orang. Sejumlah besar penduduk yang tidak mengungsi kini menderita luka-luka serius, kata Marrone.

Hembusan angin kencang membuat api semakin cepat menyebar, menciptakan titik-titik api baru. Gumpalan asap hitam pun menyelimuti Los Angeles. Pohon-pohon tumbang dan cabang-cabang yang patah menghambat mobilitas. 

Situasi terkini Los Angeles, Amerika Serikat setelah kebakaran | Foto : X/@@jacksonhinklle

Warga diminta menjauh dari jalan. Kepala eksekutif Departemen Air dan Tenaga Los Angeles Janisse Quinones memohon kepada masyarakat untuk menghemat air setelah hidran di Pacific Palisades mengering.

“Kami sedang memadamkan kebakaran hutan dengan sistem air perkotaan, dan itu benar-benar sulit,” ujarnya.

Peringatan darurat Situasi yang Sangat Berbahaya (Particularly Dangerous Situation) akan tetap berlaku di seluruh wilayah tersebut hingga Kamis (9/1) sore waktu setempat dan peringatan angin kencang akan tetap berlaku hingga Rabu malam.

Selain itu, petugas pemadam kebakaran (damkar) menyebut kobaran api yang tidak terkendali ini membuat tim penyelamat kewalahan terancam dengan pasokan air..

Merespons isu soal pasokan air dan damkar, Wali Kota Los Angeles Karen Bass berkomentar terkait anggaran. Dia mengaku di tahun fiskal 2025 ini, anggaran pemadam kebakaran bakal lebih tinggi ketimbang tahun 2024 lalu.

“Tekanan air menurun akibat kebutuhan besar dalam menanggulangi insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Bass.

“Air tetap tersedia di Palisades lewat pompa air untuk kebakaran (hydrant) dan juga lewat tandon penyimpanan air yang telah dikerahkan untuk kebutuhan itu.” tambahnya.

Southern California Edison yang mengelola jaringan listrik di California Selatan mengatakan pemberlakuan pemadaman listrik di berbagai county di daerah itu, sehingga menyebabkan hampir 55.000 pelanggan mengalami situasi tanpa listrik.

Gubernur Negara Bagian California, Gavin Newsom mengumumkan status darurat atas bencana tersebut.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden, membatalkan kunjungan luar negerinya ke Italia, akibat kebakaran hebat di California,. Hal itu disampaikan juru bicara Gedung Putih pada Rabu (08/01) waktu setempat. 

Pada pernyataan di Gedung Putih, Kamis (9/1), menyatakan bencana besar di California akibat kebakaran dahsyat yang melanda negara bagian tersebut sejak awal pekan ini. Biden ingin fokus mengerahkan perhatian penuh terkait kebakaran ini.

“Setelah kembali dari Los Angeles, Biden telah bertemu pihak kepolisian, damkar, dan petugas darurat yang ikut memadamkan kebakaran terhebat dalam sejarah di kawasan tersebut dan menyetujui pengumuman Bencana Besar untuk California, Biden mengambil keputusan untuk membatalkan perjalanannya ke Italia, supaya fokus dalam pengerahan respons federal secara menyeluruh dalam beberapa hari ke depan,” terang pernyataan Gedung Putih.

“Hari ini, Presiden Joseph R. Biden, Jr. menyatakan bahwa bencana besar terjadi di negara bagian California dan memerintahkan bantuan federal untuk mendukung upaya pemulihan pemerintah negara bagian, suku, juga lokal di wilayah terdampak kebakaran hutan dan angin kencang sejak 7 Januari 2025, dan terus berlanjut,” imbuh Gedung Putih dalam pernyataannya.

Keputusan ini membuka akses dana bantuan bagi masyarakat yang terdampak di Los Angeles.

“Bantuan yang diberikan dapat berupa hibah untuk tempat tinggal sementara dan perbaikan rumah, pinjaman berbunga rendah untuk menutupi kerugian properti yang tidak diasuransikan, serta program lain untuk membantu individu dan pemilik usaha agar pulih dari dampak bencana,” bunyi pada pernyataan tersebut.

Kebakaran hutan sering terjadi di AS bagian barat, namun kejadian kali ini telah menghanguskan ratusan rumah bernilai jutaan dollar AS. Kebakaran di Pacific Palisades akan tercatat menjadi salah satu kebakaran termahal. 

Diperkirakan, kerugian serta dampak ekonomi akibat kebakaran hutan di California tersebut mencapai USD 52 – 57 miliar atau sekitar Rp 839,7 triliun hingga Rp 920,4 triliun.(*)

Penulis : Elis

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *