INTENS PLUS – JAKARTA. Sandy Permana, aktor laga serial Mak Lampir, meninggal dunia diduga akibat dibunuh. Pihak keluarga menyatakan, Sandy sempat berselisih dengan tetangga sebelum mengalami penusukan.
Amelia (47), kakak ipar Sandy Permana, mengatakan aktor 46 tahun itu pernah berselisih dengan tetangganya dalam acara rapat warga. Namun, dia tidak menyangka, hal itu akan jadi pemicu aksi pembunuhan yang menimpa Sandy.
“Kami juga tidak tahu dan sulit percaya bahwa yang melukai korban adalah teman sendiri, tetangga kami,” Amelia, dikutip Senin (13/1/2025).
Amelia mengatakan, keluarga Sandy sebetulnya telah menganggap masalah perselisihan dalam acara rapat warga telah selesai.
Amelia turut mengungkapkan bahwa malam sebelumnya, korban sempat berkumpul dan makan bersama keluarga di sebuah rumah makan.
Namun, pada pagi harinya, setelah berkumpul, korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
“Saya kira lukanya hanya di leher dan pipi, tapi ternyata setelah diperiksa di rumah sakit, luka-lukanya lebih banyak,” tambah Amelia.
Sebelumnya, Ketua RT setempat, Sudarmadji, mengungkapkan bahwa pada Oktober 2024 lalu, Sandy Permana sempat terlibat selisih paham dengan tetangganya, Nanang Irawan alias Gimbal (45).
Percekcokan itu terjadi dalam sebuah rapat warga yang membahas permasalahan lingkungan. “Pada rapat forum warga bulan Oktober 2024 lalu, terjadi perdebatan sengit antara keduanya,” ujar Sudarmadji.
Akibat perselisihan itu, Sandy Permana sempat berencana mengirimkan somasi kepada Nanang Irawan karena tidak terima dengan pernyataan yang dikeluarkan dalam rapat tersebut.
“Setelah kejadian cekcok itu, korban sempat mengirimkan pesan kepada saya dan juga ke istri terduga pelaku, bahwa dia berencana mengambil langkah hukum atas ketidaksenangan terhadap pernyataan terduga pelaku,” jelas Sudarmadji.
Namun, rencana somasi itu akhirnya batal dilakukan, dan Sudarmadji menganggap perselisihan itu telah selesai tanpa ada masalah lebih lanjut.
“Setelah itu tidak ada lagi masalah hingga akhirnya terjadi penusukan ini,” ssbut Sudarmadji.
Sudarmadji menduga bahwa pelaku masih menyimpan dendam, yang memicu aksi penusukan terhadap Sandy Permana.
<span;>Sementara mengutip dari Antara, <span;>Polda Metro Jaya menjelaskan Sandy Permana bertemu dengan seseorang di sebuah danau kawasan Perum Cibarusah Jaya pada Minggu (12/1/2025) sebelum tewas.
<span;>”Sekitar pukul 07.00 WIB korban mengendarai motor listrik menuju danau untuk menemui seseorang,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polis Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
<span;>Ade Ary menambahkan usai pergi ke danau sekitar pukul 07.30 WIB, korban ke rumah saksi berinisial FM dengan keadaan berlumuran darah dan tidak lama korban pingsan di depan rumah saksi FM.
<span;>”Kemudian korban dibawa ke rumah sakit namun tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia, selanjutnya korban dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diautopsi,” ucapnya.
<span;>Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menjelaskan korban yang sekarat ditemukan oleh tetangganya.
“Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong. Dan ketika kita lakukan pengecekan, pada korban memang ada beberapa luka tusuk,” kata Onkoseno di Jakarta.
Sementara itu Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkapkan temuan adanya kekerasan benda tajam dan tumpul usai melakukan autopsi jenazah aktor Sandy Permana yang pernah berperan sebagai Arya Soma dalam sinetron Mak Lampir.
“Terdapat kekerasan (benda) tajam dan tumpul pada jenazah,” kata Kepala Bidang Pelayanan Dokter Kepolisian RS Bhayangkara Kombes Pol Hery Wijatmoko saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Hery menyebut, jenazah sudah selesai dilakukan pemeriksaan dan langsung dibawa pulang oleh keluarga.
“Iya sudah dilakukan pemeriksaan (autopsi) pada Minggu, masuk sekitar pukul 14.00 WIB lebih dan pukul 21.00 WIB lebih sudah dibawa pulang,” ucap Hery. (*)
Penulis: Fatimah Purwoko