INTENS PLUS – JAKARTA. Aksi vandalisme atau coretan dinding bertulis “Adili Jokowi” menjamur di beberapa kota. Coretan itu diketahui terdapat di sudut kota Jakarta, Solo, Medan, dan Yogyakarta.
Aksi tersebut menuai sorotan, di tengah gaduhnya Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang memasukan nama Jokowi dalam daftar nominasi finalis tokoh kejahatan terorganisasi dan terkorup 2024.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, adanya coretan dinding tersebut merupakan sebuah ekspresi ketidakpuasan publik terhadap Jokowi.
Adanya hal itu, kata dia, bisa dimaknai sebagai sinyal ketidakpuasan publik dengan penyelenggaraan Pilkada 2024 di mana Jokowi yang kala itu masih menjabat Presiden RI disinyalir kuat melakukan intervensi.
“Siai lain jaringan kolusi dan nepotisme (KKN) terselubung yang dilakukan Jokowi, banyaknya jabatan elit yang diisi karena faktor kontribusi politik pada Jokowi mengindikasikan gerakan kekecewaan itu,” kata Dedi kepada wartawan, dikutip Kamis (6/2/2025).
Atas dasar itu, kata dia, desakan mengadili Jokowi melalui coretan dinding bukan hal berlebihan. Ia mencontohkan kasus terhangat soal sertifikat laut, program strategis nasional (PSN) yang potensial terjadi korupsi besar-besaran.
“Ini layak dijadikan acuan mengadili Jokowi,” ujarnya.
Kendati begitu, Dedi menilai bahwa desakan publik untuk mengadili Jokowi tidak harus membuahkan hukuman.
“Cukup untuk menjelaskan keterbukaan soal Jokowi apakah berkuasa secara kriminal atau tidak,” pungkasnya. (*)
Penulis: Fatimah Purwoko
Headline
Nasional
“Adili Jokowi” Menjamur di Berbagai Kota
- by Fatimah Purwoko
- 06/02/2025
- 0 Comments
- 1 minute read
- 177 Views

Berita Terkait ...
