Ekonomi Yogyakarta

Kendalikan Harga Pangan Menjelang Ramadhan, Pemkot Yogyakarta Gelar Pasar Murah

INTENS PLUS – JAKARTA. Dalam rangka mendorong pelaksanaan program pengendalian inflasi daerah, Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot), menggelar pasar murah di halaman Kantor Kemantren Wirobrajan.

Kegiatan tersebut dilakukan dalam upaya, untuk mengendalikan harga pangan menjelang bulan Ramadhan melalui dukungan Bulog dan Pangan Surya Makmur dalam membantu menyediakan bahan sembako di sejumlah kabupaten.

Diketahui dalam pelaksanaanya, Tim pengendalian Inflasi Pemkot Yogyakarta sudah menyelenggarakan di empat kemantren dan akan disusul dengan 10 kemantren yang lain.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Pemkot Yogyakarta, Kadri Renggono mengatakan tujuan diselenggarakannya pasar murah adalah untuk mengendalikan harga pangan menjelang Ramadhan.

“Tujuan digelarnya pasar murah adalah menjaga pengadaan kebutuhan masyarakat terutama beras, juga bagian upaya mendorong pelaksanaan program pengendalian inflasi daerah. Tingginya inflasi kita masih terjaga di range kurang lebih 2.5 persen,” ujar Kadri saat diwawancara wartawan di Kantor Kemantren Wirobrajan. Kamis (20/2/2024).

Selain mengadakan pasar murah, Kadri juga merencanakan akan menjadwalkan pemantauan di beberapa pasar untuk memastikan kestabilan harga dan ketersediaan bahan pangan menjelang Ramadhan.

“Hari ini sekitar 4 ton yang kita sediakan, dari 5 komoditas yaitu ada minyak goreng, gula pasir, ada telor, lalu terigu, juga berambang bawang. Pada saat mendekati bulan ramadhan ini masyarakat relatif banyak membutuhkan, sehingga kita menyediakan pasar murah di Kemantren agar lebih dekat ke masyarakat sehingga mudah mengaksesnya,” jelas Kadri.

“Untuk harga tetep sesuai yang ada di pasaran, namun ongkos kirimnya yang tidak kita berlakukan. Harga bisa jadi lebih rendah karena kita menanggung ongkos kirim,” imbuhnya.

Kadri berharap dengan adanya pasar murah ini, masyarakat tidak berspekulasi terhadap kesediaan bahan pokok serta kenaikan harga yang tidak stabil saat ramadhan dan pelaksanaan idul fitri nanti.

“Distribusinya lancar, masyarakat juga tidak perlu resah. Beberapa waktu yang lalu bulog juga menyampaikan, kesediaan pangan untuk jangka waktu 3 bulan mendatang relatif aman, jadi masyarakat tidak perlu menyetok secara berlebihan, Ketersediaan kebutuhan pokok aman sampai tanggal bulan Maret,” jelasnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Pemkot Yogyakarta, Kadri Renggono | Foto : Elis

Kepala Bidang Ketersediaan, Pengawasan, dan Pengendalian Perdagangan. Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Sri Riswanti mengatakan masyarakat masih menerima manfaat dari Pasar Murah ini, selain itu,  tiga  kemantren di Kota Jogja nilai masuk top tri Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), daerah dengan penduduk kurang mampu tertinggi di Kota Jogja.

“Komoditasnya 2.000 rupiah, nanti diterima manfaat oleh masyarakat 2.000 rupiah dikurangi pajak jadi kurang lebih 1.700 per kilonya untuk pengurangan harga. Yang paling banyak di serbu Beras, minyak goreng, gula pasir, dan telur,” jelasnya.

Riswanti mengungkapkan, saat ini di Kota Jogja komunditas sudah mulai merangkak naik, terutama telur dan minyak goreng. Harapannya pelaksanaan pasar murah yang digelarnya bisa menjual di bawah harga pasar, hal itu untuk  mengatisipasi lonjakan harga pasar.

“Pasar murah ini, bisa menyerap 300an masyarakat, nanti untuk yang tiga kemantren prioritas mergangsan, umbulharjo dan windokusuman itu biasanya tembus sampai 500an. Tiga  kemantren ini masuk Top Tri DTKS, daerah dengan penduduk kurang mampu tertinggi di Kota,” sebutnya. 

Riswanti menjelaskan, bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan harga pasar.

“Kami terus melakukan pemantauan, semoga menjelang ramadhan pedagang tidak aji mumpung dalam menaikkan harga, selain itu kami juga mengedukasi masyarakat agar tidak berperilaku panik. Karena harga naik kemudian melakukan stok, sehingga begitu panik permintaan pasar melonjak otomatis harga akan ikut naik, lebaran itu rutin ya setiap tahunnya tentu masyarakat bisa menyesuaikan lah dengan kondisi,” ucap Riswanti menekankan.

Riswanti mengutarakan, tentunya dengan ditariknya bantuan pangan dan kemudian di hentikannya Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) ini, juga berpengaruh prilaku masyarakat terhadap komunditas beras. 

“Ya semoga pasar murah seperti ini dapat meringankan masyarakat,” ucapnya.

Selain itu Linda (30), salah warga dari Wirobrajan turut belanja di pasar murah tersebut mengaku terbantu dengan adanya gelaran pasar murah di wilayahnya, Dia menghabiskan uangnya 400 ribu rupiah untuk stok belanja dalam kurun waktu 1 bulan.

“Saya beli minyak, beras, telur, ada minyak, ada sosis. Dengan adanya pasar murah sangat membantu karena harganya murah, selisihnya bisa sampai seribu atau tiga ribu dan bisa menghemat juga biaya pengeluaran sehari-hari, Saya belanja habis sekitar 400an ribu tapi karena dibatasi mungkin belum sampai satu bulan sudah habis,” kata Linda.(*)

Penulis : Elis

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *