Headline Yogyakarta

Masjid Diimbau Lakukan Organisasi Bukber yang Ramah Lingkungan

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Yogyakarta mengimbau agar masjid dapat menerapkan organisasi buka bersama (bukber) yang ramah lingkungan. Hal ini tidak lepas dari imej di masyarakat, bahwa bukber merupakan kegiatan yang memproduksi banyak sampah.

Kepala Kankemenag Kota Yogyakarta, Nadhif, membenarkan ada imej di masyarakat, bahwa terjadi penumpukan sampah di tempat ibadah saat Ramadan.

“Jadi yang namanya mengkonsumsi hidangan. Cuma ketika bulan Ramadan ini kan, [jamaah] berkumpul di tempat-tempat ibadah [ada potensi produksi sampah bertambah],” sebutnya diwawancarai di Kompleks Balaikota Yogyakarta, dikutip Jumat (28/2/2025).

Oleh sebab itu, Nadhif menghimbau pada tempat-tempat ibadah agar bijak dalam menyikapi pengelolaan sampah. Termasuk dalam pengelolaan sampah yang diproduksi dalam kegiatan bukber.

“Harapannya nanti bisa mengelola sampah dengan baik. Termasuk kemudian menggunakan media [saji] untuk mengkonsumsi ketika berbuka, itu dengan yang ramah terhadap lingkungan,” ujarnya.

Dalam monitornya, Nadhif mencatat ada sekitar 542 masjid dan 512 musala di Kota Yogyakarta. Maka dimungkinkan, jika gelaran bukber tidak bijak sampah, akan terjadi ledakan volume sampah di Kota Gudeg.

“Kami imbau, kepada pengelola masjid itu menyiapkan mulai dari piringnya, sampai kemudian gelasnya. Itu harapan kami, bisa meminimalisir sampah yang ada di tempat-tempat ibadah,” kata dia.

Nadhif pun mengaku sudah bertemu dengan para pengelola rumah ibadah. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, kata dia, sudah disampaikan agar tempat ibadah melakukan pengelolaan sampah secara mandiri. “Jadi disiapkan [penampungan], dipilah, kemudian diolah secara mandiri,” sebutnya. (*)

Penulis: Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *