INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Jogja Fashion Week 2025, akan kembali di gelar dengan mengusung tema “Threads of Tomorrow”. Kegiatan ini akan merangkul 130 pelaku UMKM yang terkurasi menampilkan produk-produk berkualitas dan menarik.
Launching event, dilaksanakan di Ballroom Kasultanan Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta pada Rabu (26/2). Jogja Fashion Week yang ke 20 tahun ini, diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menampilkan trend fashion global.
Kegiatan puncak dari Jogja Fashion Week akan berlangsung pada 7-10 Agustus 2025, bertempat di Jogja Expo Center.
Moremedia Indonesia, Aulia Sunhandhyka selaku penyelenggara Jogja Fashion Week 2025 menjelaskan bahwa pada gelarannya tahun ini, Ia akan memberikan suasana yang berbeda dari tahun sebelumnya, selain juga menghadirkan beragam booth dan pelaku industri fashion dan aksosoris.
“Pada event kali ini, akan ada rangkaian acara pameran, edukasi, juga tampilan fashion show. Kami juga menggelar 130 tenan UMKM, yang menampung 200 industri menengah yang bergerak di bidang fashion dan aksesoris dari wilayah DIY dan seluruh Indonesia,” ungkapnya pada keterangan, Sabtu (1/3/2025).
Aulia menyebut, akan mengumpulkan pelaku desainer di Yogyakarta serta pemberian penghargaan kepada desainer yang telah aktif berpartisipasi dalam Jogja Fashion Week selama 20 tahun ini.
“Fashion Show melibatkan 132 fashion desainer, yang terdiri dari 108 professional fashion designer, 12 fashion designer muda dari, dan 12 fashion designer dari SMK. Tampilannya terbagi dalam 10 sesi fashion show. Ada 1000 karya mode terbaru yang akan tapil setiap hari,” ujarnya.
Untuk pendukung Aualia, juga menghadir acara lain seperti Seminar, Talkshow, Shop Talk, Presentasi Produk, Young Fashion Designer Competition, Business Matching, dan Tour de Expo.
“Pada Pre-Event Jogja Fashion Week, nanti juga akan ada audisi model dan berbagai program aktivasi yang dilaksanakan secara integrative dan berkesinambungan dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak sebagai bagian dari promosi, sosialisasi, dan diseminasi Jogja Fashion Week,” ucap Aulia.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yuna Pancawati mengatakan tema “Threads of Tomorrow” menggambarkan benang-benang harapan, inovasi, dengan semangat keberlanjutan menenun masa depan fashion.
Harapannya dari tema ini mencerminkan bagaimana dunia mode terus berkembang dengan menghubungkan tradisi, teknologi, kreativitas tanpa batas, juga keberpihakan terhadap keberlangsungan bumi dan segala isinya.
“Bukan sekadar tentang kain dan desain, namun tentang bagaimana fashion dapat menjadi medium untuk membangun masa depan yang lebih inovatif, inklusif, dan keberpihakan pada berkelanjutan,” ungkapnya.
Fashion Jogja, merupakan karya merajut inspirasi dari warisan budaya, yang saat ini diolah dengan teknik dan teknologi terkini, sehingga menciptakan karya yang relevan bagi generasi mendatang.
Yang dieksplorasi dari material ramah lingkungan, pewarnaan alami, hingga desain yang mengadaptasi teknologi digital. Pada gelaran Jogja Fashion Week 2025, akan menjadi panggung bagi para desainer untuk menampilkan gagasan dan karya visioner baru mereka.
Selain itu, Atase Perdagangan KBRI Paris periode 2021-2025, Ruth Joanna Samaria menambahkan, menurutnya industri fashion Indonesia sudah berkembang sangat baik dan mampu menghadirkan koleksi lokal yang berkelas internasional.
Kekayaan budaya di Indonesia dianggap, mampu direpresentasikan melalui fashion seperti baju ready-to-wear, sepatu, hingga tas. Dia menilai, tema berkelanjutan yang diusung ini juga sejalan dengan pasar global.
“Wadah kompetisi ini sangat penting, untuk menciptakan kreasi baru yang siap bagi pasar internasional karena persaingan internasional lebih ketat. Hal ini dapat mendorong pelaku fashion di Indonesia, khususnya di Jogja bisa lebih siap menghadapi persaingan,” ucap Joanna.(*)
Penulis : Elis